Genre : Drama
Score : 3.5/5
Film dibuka dengan kunjungan gadis kecil ke monumen 'the Author', kemudian dimulailah cerita sang penulis tentang sebuah hotel yang megah di sebuah kota bernama Republik Zubrowka, The Grand Budapest. Cerita ditarik mundur kebelakang beberapa tahun yang lalu, tahun 1968.
Sang penulis muda (Jude Law) terkesima dengan cerita sang pemilik hotel yang megah itu. Sebuah cerita epic tentang bagaimana beliau, Zero Moustofa bisa memiliki hotel itu, entah bisa dibilang nasib atau rejeki. Cerita tersebut membuat film ditarik mundur lagi kebelakang, 1932. Zero yang ternyata adalah seorang pengungsi yang berhasil selamat setelah keluarganya habis terbantai menjadi lobby boy di hotel megah itu dan atasannya adalah Monsieur Gustave (Ralph Finnes).
Cerita Monsier Gustave inilah yang membuat film ini menjadi menarik dan berwarna. Kisah tentang lika-likunya dengan klien-kliennya, tamu-tamunya, bahkan hubungannya dengan sebuah old lady yang kaya raya tapi kemudian ditemukan tewas setelah kembali dari Grand Budapest. Di surat wasiat nenek tua itu, Gustave ternyata mendapatkan sebuah lukisan yang mahal, tak ternilai. Sebuah keputusan yang membuat para keluarga nenek tua kesal. Bahkan kemudian Gustave malah berbalik dituduh sebagai pelaku pembunuh sang nenek tua.
***
Wes Andersen adalah orang di balik layar film ini. Dia salah satu sutradara handal yang punya ciri khas dalam bertutur, dialog lugas dan cepat, termasuk visual yang unik dengan set yang menarik. Tak heran film ini menjadi salah satu kandidat yang akan menuai Oscar di tahun 2015, salah satu alasan kenapa gw ngebet banget pengen nonton film ini. Para pemain film ini juga bermain oke dengan karakter yang menarik. Ralph Finnes berhasil menampilkan akting terbaiknya di film ini.
Film ini berhasil meramu sebuah cerita yang kita sulit berpaling. Drama, Thriller tapi juga lucu. Beberapa adegan di film ini mengingatkan gw dengan film besutan Wes Andersen yang lain, Fantastic Mr. Fox.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar