"Om, Fesbuk nya apa Om?" Kejar salah satu ponakan ku yang baru duduk di kelas tiga SD.
Aku jawab dengan senyum, tapi dia tetap memaksaku untuk menjawabnya, tidak puas dengan senyum saja.
"Om Ancha ga main fesbuk!" Jawabku singkat.
Pertanyaan serupa juga banyak dilontarkan sodara-sodara lainnya di Kampung. Begitu pula teman-teman SD, SMP, SMA dan Kuliah.
Kok Ga main Fesbuk?"
Hebatnya pengaruh Fesbuk ternyata menjalar cepat sampai di kampungku. Tidak hanya anak remaja atau anak gaul lainnya, Tapi juga dari orang tua bahkan sampai anak kecil bisa mengerti istilah-istilah yang ada di FB ini. Wall, Status, Online, Chat dan lainnya.
Diluar dampak negatif yang banyak diberikan FB kepada penggunanya seperti kecanduan ngenet, Boros duit warnet atau pulsa, ada juga dampak positif yang diimbaskan dari FB.
Tidak ada lagi istilah Gaptek, karena hampir semua lapisan telah menyentuh dunia Online - Internet. Bahkan seorang anak buta huruf pun bisa langsung beteriak "FACEBOOK" bila melihat logo kotak biru dengan huruf F di tepi kanan kotak.
Yang paling surprise, akhirnya mereka bisa mengerti bahwa ada "mahluk" yang bisa memberikan jawaban dengan cepat dan lengkap. GOOGLE. Yup... Googling finally mewabah di kalangan masyarakat kampungku juga. Aih... senangnya.
2. Warnet bertumbuh pesat
Dulu susah banget nyari warnet. Udah gitu Warnet nya tutup seenaknya. Belum lemotnya! Sampe guriting nunggunya hanya untuk buka home Yahoo!Mail
Sekarang?
Udah tersebar merata di down town kota Watampone. Meski sebagian besar pengunjung warnet datang ke sana untuk FB dan Chatting saja, tapi ini merupakan langkah awal untuk bisa memasuki jendela dunia. Bukankah kenali dulu baru sayangi. Nanti cepat atau lambat, mereka akan bisa mengeksplore dunia Online. Bahwa internetan itu ga selebar daun kelor. Bukan hanya FB dan YM saja.
3. Sadar diri dengan Gadget yang dimiliki
Kalo ga salah saya pernah cerita, kalo dikampungku itu rata-rata mereka punya Hape canggih-canggih. Tapi hanya digunakan untuk foto-foto dan SMS saja. Boro-boro dipake browsing, untuk MMS aja mereka mengekrutkan dahi mendengar istilah ini.
Sekarang...?
Wih... Wifi nya aja di pake. HEBAT! Malah ada yang datang ke saya minta diinstallkan aplikasi yang support YM agar bisa tetap kipintoch ma teman-teman antah berantah nya.
Kadang-kadang senyum senang dengan kondisi sekarang. Tapi kadang-kadang ngeri melihat mereka (terutama anak2 dibawah umur) sudah mulai memasuki dunia "bebas" tanpa batas. They can open what they want. They can see and read anything!
That's life r8?
Aku jawab dengan senyum, tapi dia tetap memaksaku untuk menjawabnya, tidak puas dengan senyum saja.
"Om Ancha ga main fesbuk!" Jawabku singkat.
Pertanyaan serupa juga banyak dilontarkan sodara-sodara lainnya di Kampung. Begitu pula teman-teman SD, SMP, SMA dan Kuliah.
Kok Ga main Fesbuk?"
Hebatnya pengaruh Fesbuk ternyata menjalar cepat sampai di kampungku. Tidak hanya anak remaja atau anak gaul lainnya, Tapi juga dari orang tua bahkan sampai anak kecil bisa mengerti istilah-istilah yang ada di FB ini. Wall, Status, Online, Chat dan lainnya.
Diluar dampak negatif yang banyak diberikan FB kepada penggunanya seperti kecanduan ngenet, Boros duit warnet atau pulsa, ada juga dampak positif yang diimbaskan dari FB.
1. Masyarakat lebih mengerti dunia internet (teknologi)
Tidak ada lagi istilah Gaptek, karena hampir semua lapisan telah menyentuh dunia Online - Internet. Bahkan seorang anak buta huruf pun bisa langsung beteriak "FACEBOOK" bila melihat logo kotak biru dengan huruf F di tepi kanan kotak.
Yang paling surprise, akhirnya mereka bisa mengerti bahwa ada "mahluk" yang bisa memberikan jawaban dengan cepat dan lengkap. GOOGLE. Yup... Googling finally mewabah di kalangan masyarakat kampungku juga. Aih... senangnya.
2. Warnet bertumbuh pesat
Dulu susah banget nyari warnet. Udah gitu Warnet nya tutup seenaknya. Belum lemotnya! Sampe guriting nunggunya hanya untuk buka home Yahoo!Mail
Sekarang?
Udah tersebar merata di down town kota Watampone. Meski sebagian besar pengunjung warnet datang ke sana untuk FB dan Chatting saja, tapi ini merupakan langkah awal untuk bisa memasuki jendela dunia. Bukankah kenali dulu baru sayangi. Nanti cepat atau lambat, mereka akan bisa mengeksplore dunia Online. Bahwa internetan itu ga selebar daun kelor. Bukan hanya FB dan YM saja.
3. Sadar diri dengan Gadget yang dimiliki
Kalo ga salah saya pernah cerita, kalo dikampungku itu rata-rata mereka punya Hape canggih-canggih. Tapi hanya digunakan untuk foto-foto dan SMS saja. Boro-boro dipake browsing, untuk MMS aja mereka mengekrutkan dahi mendengar istilah ini.
Sekarang...?
Wih... Wifi nya aja di pake. HEBAT! Malah ada yang datang ke saya minta diinstallkan aplikasi yang support YM agar bisa tetap kipintoch ma teman-teman antah berantah nya.
Kadang-kadang senyum senang dengan kondisi sekarang. Tapi kadang-kadang ngeri melihat mereka (terutama anak2 dibawah umur) sudah mulai memasuki dunia "bebas" tanpa batas. They can open what they want. They can see and read anything!
Sampai di mana imbas FB ini berakhir? Keknya ga akan. Emang inilah perubahan jaman. Perubahan yang sudah menyentuh lapisan terbelakang sekalian. Bila masa fesbuk sudah lewat seperti halnya Friendster (semoga tidak terjadi di eMPe), pasti akan ada jenis pertemanan baru lainnya. Dan begitu massa sudah mulai menggerogoti itu, maka masyarakat lain pun akan nimbrung .
That's life r8?
*Everything is just like a coin. There are two sides of it. There are advantages and of course there are disadvantages. So only u can sort which side u are, guys!