Sabtu, 28 Maret 2009

Pekan Film Indonesia terlaris

Pertama liat billboardnya di Papan Tayang bagian depan 21 TIM. Cuma ga kebaca jelas, secara saya melihatnya dalam perjalan pulang menuju Stasiun Cikini dalam Taksi atau bajaj. Nah, di bioskop Megapole XXI kompleks Megaria, saya melihat standing Bannernya dekat pintu masuk di bagian kiri bioskop. Saya mendekat dan kemudian membaca jelas pengumumannya.Ternyata Pekan film Indonesia terlaris ini memang hanya di gelar di :

Tanggal : 23 - 29 Maret 2009
Di Bioskop 21 TIM
Pukul : 14.00 - 17.00 - 19.00

Film-film yang ditampilkan terbatas yang pernah sukses di Indonesia. Ada 7 film yang terpilih untuk tampil dalam program ini.

1. Laskar Pelangi
2. Ayat-ayat Cinta
3. Eifel... I'm in love
4. Get married
5. Naga Bonar Jadi 2
6. Heart
7. Virgin

Entah kriteria apa yang ditetapkan sampe film-film ini yang terpilih. Tapi kalo liat polanya sih keknya film yang berhasil mencatat diri sebagai Box Office Indonesia (kok ga ada AADC, Petualangan Sherina dan Jaelangkung ya?). Sayangnya film KALA dan PHOTOGRAPH tidak ikut terpilih. Meski kedua film ini sudah saya tonton lewat VCD. Tapi sangat di sayangkan karena saya melewatkannya di putar di bioskop. Kualitas filmnya di atas rata-rata film indoenesia lainnya meski dengan tema yang tidak komersil.

Berhubung ke tujuh film di atas sudah saya tonton semua (4 di bioskop 3 di VCD) makanya saya sudah tidak tertarik lagi menontonnya. Tapi mungkin buat kalian yang tidak sempat atau belum menyaksikan film-film di atas, Ayo buruan. Masih ada kesempatan.

*Best recommended : Laskar Pelangi dan Naga Bonar Jadi 2

** Foto yang saya ambil lewat HP belum bisa saya upload karena lupa bawa kabel datanya :(... so maybe later!

Jumat, 27 Maret 2009

Sang Bos perfectionist dan workaholic. What dya think?

Pernah ngalamin punya bos yang perfecsionist dan workaholic ga? Gimana rasanya? Pasti ada yang pro dan ada yang kontra.
Saya ngalamin sekarang.

Sekedar informasi, atasan Saya kali ini sangat-sangat-sangat perfecsionist. Banyak yang dibuat kapok ma beliau. Jujur saya sangat salut dengan prinsip kerjanya beliau. Dia mengajarkan saya banyak hal. Bagaimana bekerja sistematis dan terencana. Bekerja based on data sangat efektif dan efisien, karena ketika kita berdebat dengan siapapun, kita akan selalu merasa siap dan mantap. We have a fact here! We have Data!

Saking perfecsionistnya, saya yang termasuk teliti dan detil dalam kerja (kata teman2 loh ^^) masih selalu ada koreksi dari beliau. Ada aja! Dan kadang2 saya pun menepuk kepala sendiri, o.. iya ya, kok saya ga merhatiin hal itu!

Really two thumbs up!


Saya senang banget dapat kritikan dan masukan dari beliau. Share dan brain stroming dengan beliau membuat wawasan kerja saya lebih terbuka. Visi misi nya wokeh! Yah... saya memang salah satu orang yang sering diajak ngobrol dan discuss dengan beliau. Tidak hanya masalah kerjaan tapi juga masalah keluarga.

Tapi hal ini juga bisa menjadi boomerang... Karena saking perfect dan worcaholic nya kadang-kadang mesti bolak balik asistensi suatu pekerjaan sebelum pekerjaan itu launching. Belum lagi harus stand by di luar jam kerja. Karena dia punya kebiasaan briefing setelah orang-orang lapangan berdatangan.

Makanya, kalo saya bisa pulang cepet merupakan suatu keajaiban. Bahkan tetangga saya langsung nanya heran, "TUMBEN MAS?" hehehe...

Dan sekarang saya "kesel" ma beliau. Karena permohonan cuti saya di setujui dengan syarat.
"Cuti mu saya batalin kalo ada kerjaan post major ya!" Ultimatum beliau
"Tapi kan saya udah beli tiket pak!" Dalihku
"Tuh kan... selalu tiket yang dijadiin alasan. Ntar saya ganti deh!" Dengan eskpresi sangat serius sambil celoteh tentang loyalitas dan integritas kerja ke perusahaan.
"Iya deh pak!" Ucapku pasrah sambil meninggalkan ruangan dengan sangat gondok.

Tapi it's not about money! Banyak hal yang tidak bisa tergantikan uang dengan batalnya saya pulang. Paling utama, saya harus bisa memberikan pengertian orang-orang tercinta di kampung halaman nun jaun di sana. (Saya terakhir mudik lebaran idul fitri kemaren)

Ohh.. tiketku. Siap2 aja kamu terdampar di Tempat sampat. (I don't hope so!)

Rabu, 18 Maret 2009

The Fall - Film Bagus tapi ga terurus

Category: Movies
Genre: Action & Adventure

Film ini sempat ikut ditayangkan dalam JIFEST 2007 dan juga beredar di Blitz tidak di 21. Dan sambutannya cukup bagus. Akhirnya sejak itu semangat hunting dvd nya. Tapi baru minggu kemaren gw dapat. Gambarnya sangat indah dan very art. Opening screen nya aja udah nuansa bronze dengan gerakan slow motion. Saya pikir itu hanya untuk keindahan aja tapi ternyata itu ada hubungannya dengan jalan cerita. Baru bisa terbaca di akhir cerita.

Dan ceritanya begini...

Alexandria, bocah perempuan berusia 5 tahun tinggal di rumah sakit karena tangannya patah akibat jatuh. Di rumah sakit dia bersahabta dengan suster Evelyn dan kemudian bertemu dengan Roy. Pasien lumpuh yang kemudian menjadi teman cerita Alexandria. Roy berhasil memikat Alexandria dengan cerita epic nya yang sangat heroic. Cerita yang ada makna dibaliknya. Cerita yang sangat mewakili penceritanya.

Kisah ceritanya inilah yang tergambar fantastis! Bayangin ada 18 negara berkelebat satu demi satu dalam film ini. Spanyol, Prague, China, Paris, Egypt, Kamboja. Dari ujung America sampe ujung Asia termasuk INDONESIA. Aha... bener! Negara tercinta kita ini. Meski di credit title tidak menyebut Indonesia tapi BALI.

Tak tanggung-tanggung, Bali menjadi salah satu kunci perjalanan ke lima heroes dan black bandit dalam mencari saudaranya blue bandit dan Gubernur Odisei yang ada dalam kisah epic Roy. tari kecak pun tergambarkan sebagai simbol petunjuk arah kemana mereka harus berjalan.

Ternyata ada maksud Roy menceritakan cerita menarik yang selalu di penggal dalam situasi menegangkan. Sehingga Alexandria penasaran dan ingin terus mendengarkannya. Memanfaatkan Alexandria untuk sebuah tujuan pribadi.

Di tengah keputusasaannya, karena kondisinya itu, Roy justru bisa belajar banyak dari seorang bocah yang mengajarkan ketulusan dan kejujuran.

Someday if u fall
and the next day u have to be arise!




Herannya film ini ga masuk dalam film OSCAR... i dunno why!

Selasa, 10 Maret 2009

Passengers – Film menarik dengan logika terbalik

Category : Movies
Genre : Mystery & Suspense

Salah satu film yang sudah lama ada di box DVD ku tapi belum sempat saya tonton berjudul PASSENGERS. Begitu ada kesempatan di long weekend kemaren, akhirnya terputarlah film yang sampai sekarang belum main di layar bioskop Indonesia. Ceritanya begini,

Claire adalah terapis yang dihubungi oleh pihak kepolisian untuk memberikan bantuan kepada para penumpang yang selamat dari kecelakaan pesawat. Tapi dari lima orang yang selamat, hanya 4 orang yang mau mengikuti sesi terapinya. Hanya Erick yang tidak ingin menjadi pasien Claire karena beranggapan dirinya baik-baik saja.

Dari hasil pengakuan para pasiennya itu, Claire menemukan kejanggalan peristiwa kecelakaan pesawat itu. Dia pun berusaha menyelidiki dan mencari kebenaran. Agar mudah menyembuhkan pasiennya, begitu alihnya ketika ditanya Perry, Polisi tua yang menghubunginya di awal kecelakaan. Truth Healing Therapy.

Tapi justru hasil penyelidikannya justru menyeretnya kearah kebenaran yang sesungguhnya. Siapa dia, Erick, dan pasien-pasien lainnya.

Sungguh film yang sangat mengecoh. Jauh dari pikiran bahwa endingnya akan seperti itu. Kalo anda pernah melihat film The Other (Nicole Kidman) dan The sixth Sense (Bruce Willis) maka anda tidak akan terlalu sulit menerjemahkannya di akhir cerita.

Oia, Pertama kali liat trailernya di 21 saat nonton Twilight. Tapi sampai sekarang belum juga ditayangkan


Senin, 02 Maret 2009

FIKSI – Best Picture of FFI 2008


Category: Movies
Genre: Drama

Sudah berkali-kali saya menonton Slumdog Millionaire, film terbaik beberapa festival bertaraf international termasuk Oscar, Golden Globe dan BAFTA. Begitu juga film-film lainnya yang Berjaya di ajang award yang sama. Tapi belum sekalipun saya melirik film terbaik versi FFI 2008 (http://anchaanwar.multiply.com/journal/item/155/FFI_2008_-_Ga_ada_gaungnya), Ajang yang memberikan penghargaan tertinggi di dunia perfilman Indonesia. Berbekal alasan inilah saya menonton FIKSI dengan membeli VCDnya, karena sejauh ini belum satupun bioskop 21 memutar filmnya (ga tau kalo di Blitz).

Alisia (Ladya Cheril) gadis cantik pendiam memiliki masa kecil yang traumatic. Korban keluarga broken home yang membuatnya menjadi terkucil dari pergaulan social meski dia cantik dan kaya. Hidupnya garing dan membosankan hingga kemudian terasa lebih berwarna ketika melihat Bari (Donny Alamsyah) yang sedang membersihkan kolam renang dirumahnya menggantikan Pak Parno yang sedang sakit.

Kekosongan hatinya yang terisi oleh kehadiran Bari membuatnya nekat lari dari rumah mewahnya dan pengawasan para pengawal titipan ayahnya untuk kemudian tinggal di sebuah rumah susun, tepat di sebelah kamar Bari yang tinggal bersama kekasihnya Renta (Kinaryosih). Bari ternyata seorang penulis cerita yang tumpul. Karena dari sekian cerita fiksi yang dimilikinya, selalu tidak pernah selesai. Cerita tanpa ending.

Di rumah barunya inilah Alisia mengenal banyak arti kehidupan. Melihat sisi hitam putihnya dunia. Arti sesungguhnya Cinta. Tentang obsesi, mimpi dan rasa posesif yang sangat membara di dalam hatinya. Menemani Bari menyelesaikan kisah-kisah fiksinya.

FIKSI berhasil masuk dalam 10 dari 12 nominasi (minus Best Supporting actor dan actress), empat diantaranya sukses memboyong piala Citra. Film terbaik, Sutradara terbaik, screenplay dan music terbaik. Hebat kan?

Fiksi menurutku memiliki cerita yang kuat dengan cara penuturan yang baik dan lugas. Ladya Cheril cukup berhasil memerankan sosok Alisia yang datar tanpa ekspresi tapi ternyata menyimpan kekuatan yang besar dan menakutkan. Meski ada beberapa part yang agak mengganjal. Kurang greget. Ada adegan vulgarnya juga loh. Berani juga ya si Ladya. Salah satu poin plus buat Ladya, kemampuannya memainkan Celo. Saya yakin dia belajar keras demi karakternya dalam film ini.

3.5 Bintang buat FIKSI. Hayo… nonton deh!!!