Jumat, 31 Agustus 2012

Perahu Kertas Part 1 - 2012

Genre : Comedy Romance
Score : 2.5/5

Perahu kertas merupakan satu-satunya novel Dee yang gw suka. Makanya gw mengincar film ini dari awal. Bukan apa, ketika membaca novelnya gw sudah punya 'film' sendiri di kepala gw, castnya, settingnya sampe dialog dan gesture pemainnya. Hehehe...

Kugy pindah ke Bandung untuk melanjutkan kuliahnya. Tidak terlalu sulit dia beradaptasi di sana mengingat sahabat-sahabatnya, Noni dan Eko, juga sama-sama kuliah di Bandung, meski dia harus berpisah dengan Ojos kekasihnya. 3 orang gila ini kompak luar dalam. Meski sebenarnya yang paling gila si Kugy. Tim ini bertambah gila dengan bergabungnya sepupu Eko dari Belanda, Keenan. Keenan yang jago gambar harus mau memupus bakat lukisnya demi memenuhi keinginan orangtuanya untuk melanjutkan bisnis mereka nantinya. Tapi kemudian, kekompakan mereka mulai berubah ketika ada getar cinta antara Kugy dan Keenan. Kisah cinta antara Kugy-Keenan inilah yang menjadi intrik dari semua cerita ini.


***
Kesan pertama melihat cast filmnya, gw kecewa berat. Semua tokoh-tokoh utama tak satupun diperankan oleh-oleh aktor-aktor yang tepat seperti versi gw. Bahkan kemudian gw meragukan Maudy Ayunda bisa tampil tomboi dan cuek seperti karakter Kugy dalam bukunya. Menurut gw Maudy terlalu muda memerankan Kugy. Meski kemudian gw suka melihat penampilan Maudy di sini. Cukup fresh dan unyu. Pun dengan Keenan dan Remi.



Fyi aja ya dulu waktu gw baca bukunya di benak gw yang cocok jadi Kugy itu Nirina. Terus yang jadi Remi itu Richard Kevin dan yang jadi Keenan itu Nicholas Saputra atau malah Reza Rahardian. Hahaha...

Settingnya lumayan dapat menurut gw. Gambaran Bandung benar-benar bikin gw histeris saat nonton. Asli GW KANGEN BANDUNG!!! Gw bahkan lebih konsen liat stasiun Bandung, Gedung sate atau spot-spot yang gw kenali waktu tinggal di Bandung. Soundtrack filmnya cukup soft dan enak didengar. Apalagi ternyata sondtracknya dinyanyikan sendiri oleh Maudy.

Yang sangat menganggu mata adalah pemunculan beberapa cameo-cameo ga penting seperti kemunculan sang sutradara Hanung Bramantyo di pameran lukisan dengan sosok yang melambai. Hadehhh ketularan Joko Anwar keknya dia. Dan kemunculan yang agak memaksakan dari penulis cerita, Dee yang memerankan ibu Wanda, isteri pemilik Galeri tempat Keenan ingin mempromosikan lukisannya.

Perubahan cerita juga tidak terlalu signifikan, kecuali pernikahan Noni dan Eko, di bukunya kan cuma pertunangan. Hanya saja pemenggalan buku ini menjadi 2 part terasa nanggung. Bayangkan saja, part 1 ini memainkan 36 bab dari 46 bab di bukunya. Jadi nanti part 2 nya hanya memainkan 10 bab atau sekitaran 120 halaman saja. Entah pertimbangannya apa. Mungkin Hanung ingin menutup kisah Keenan Kugy dengan lebih detil di part 2. Well let see.

Overall tidak mengecewakan tapi juga tidak memuaskan. Standar lah. Masih layak nonton kok dengan teman-teman nongkrong kalian hehehe...


Tidak ada komentar: