Senin, 04 Februari 2013

Hansel and Gretel : The Witch Hunters (2013)

Genre : Action, Adventures
Score : 3/5

Film dibuka dengan adegan penyelematan Hansel dan adiknya Gretel ke dalam hutan oleh bapaknya dengan alasan yang tidak jelas. Mereka berdua terlunta-lunta dihutan yang lebat hingga akhirnya menemukan rumah yang unik terbuat dari permen. Ternyata pemilik rumah tersebut adalah penyihir jahat yang ingin memangsa mereka. Dengan keberanian yang ada, mereka justru berhasil membunuh sang penyihir dengan membakarnya di tungku pemanas.
Hansel dan Gretel tumbuh sebagai pahlawan. Mereka membasmi semua penyihir yang mereka temukan. Kisahnya tersebar ke segala penjuru, termasuk ke kota kecil, Augsburg. Walikotanya membayar mereka berdua untuk menyelesaikan kasus penculikan anak-anak secara random oleh kelompok penyihir dengan tujuan yang belum jelas.

Ternyata kasus ini justru membawanya ke masa kecil mereka, tentang siapa sesungguhnya mereka.

***



Satu lagi dongeng masa kecil diangkat ke layar lebar, tentunya dengan improvisasi yang penuh intrik dan biasanya dengan ending twist. Sebut saja beberapa pendahulunya Red Riding Hood dan Snow White yang dibuat 2 versi. Mostly film-film tersebut berakhir mengecewakan. Bagaimana dengan film ini?

Menurut saya film ini cukup berhasil memberikan unsur-unsur baru dalam kisah Hansel dan Gretel. Pengembangan cerita tentang dua anak yang dibuang ke hutan dan berhasil selamat dari serangan penyihir kemudian besar justru menjadi pemburu penyihir menurut saya plot yang menarik, meski secara keseluruhan cerita film termasuk ga jelas dan dangkal. Tapi kalo soal visual efek dan action, film ini termasuk tegas dan breath taking.

Hanya saja beberapa efek film ini terasa kasar. Tebasan dan bacokan jadi keliatan mainan saja. Misalnya saja ketika Troll berhasil menyelematkan Gretel dari serangan Sheriff. Efeknya di film ini entah kenapa mengingatkan saya dengan serial Shaun the sheep. Hahaha... ini pendapat saya pribadi sih.



Tampilan Muriel, sang nenek sihir, menurut saya cukup oke. Jelek dan sadis. Famke Janssen cukup berhasil memerankan tokoh antagonis ini. Belum lagi tongkat dan sapu terbangnya juga ga main stream.



Sementara Jeremy Renner dan Gemma Arterton tidak begitu apik meski tidak bisa juga dikatakan jelek. Btw, Arterton ini kok mengingat saya dengan Cobie Smulders, pemeran Robin di serial How I Mer Your Mother ya? ahhh abaikan, ini imajinasi saya aja kali. Hahaha



Satu lagi yang menjadi catatan saya pribadi, LSI sudah membolehkan adegan buka-bukaan ya? Karena dalam film ini ada adegan seperti itu, pemain wanitanya telanjang meski 'hanya' nampak dari belakang. Ada yang bisa jelaskan?

Last but not the least, film ini cocok untuk orang-orang yang mementingkan action dan suspense dalam satu film. Tapi yang ga suka dengan muncratan darah dan pretelan organ-organ tubuh, mungkin bisa memikirkan ulang.

Terakhir, JANGAN BAWA ANAK DI BAWAH UMUR! Film ini jelas bukan untuk mereka!

2 komentar:

miwwa mengatakan...

saya juga ngira nya itu yang jadi Hansel si Robin di HIMYM looohhh....

Kacamata mengatakan...

Mbak Miwwa, Gretel maksudnya kan mbak? Kalo Hansel kan Jeremy Renner :)