Genre : Animation
Score : 4/5
Ini
salah satu film yang berhasil menggerakkan gw untuk mau kembali membuka
blog film gw dan menyisipkan satu review baru di dalamnya.
Riley
adalah sosok sentral dalam film ini. Kehidupannya sejak lahir hingga
usia 11 tahun menjadi topik utamanya. Bukan soal bagaimana dia menjalani
hidupnya sebagaimana film-film kebanyakan, film ini menggambarkan
dinamika emosi yang ada dalam pikiran Riley. Joy, Sadness, Disgust,
Anger dan Fear adalah 5 karakter yang mewakili emosi itu. Kelimanya
bermarkas di pusat pikiran Riley dan bersama-sama menentukan langkah
Riley dalam bertindak.
Awalnya mereka
selalu bisa mengatasi semua keadaan, karena selama ini emosi Joy lah
yang selalu dominan. Hingga kemudian cerita berubah drastis ketika RIley
sekeluarga harus pindah dari Minnesota ke San Fransisco. Adanya
kesalahan sistem membuat Joy dan Sadness harus terlempar keluar dari
headquarter. Kehilangan dua emosi utama menyebabkan kestabilan pikiran
Riley terganggu. Joy dan rekan-rekannya berusaha memperbaiki semuanya
sebelum Riley benar-benar kehilangan segalanya.
***
Film
animasi ini sudah lebih dulu beredar di luar sana dari dua bulan
sebelumnya. Terhitung telat untuk ukuran film yang responnya positif
bahkan di kalangan kritikus film paling nyinyir sekalipun. Kita baru
bisa menikmati film ini di pertengahan bulan Agustus 2015 ini.
Film
ini menawarkan sebuah pemikiran yang dalam tapi disajikan dengan cara
sederhana khas film-film animasi. Seorang manusia tumbuh dengan memori
yang kental dengan berbagai perasaan. Kenangan yang bisa membangun
sebuah 'istana' dalam hidup kita. Tapi istana itu akan dengan sangat
mudah hancur apabila perasaan-perasaan yang ikut terbangun di dalamnya
ikut musnah. Riley mewakili manusia yang perasaannya gampang terombang
ambing. Adukan emosi yang bisa membuat kita hancur dalam sekejap. Dalam
film ini juga diperlihatkan juga bagaimana sentuhan passion, friendship
dan family menjadi unsur yang bisa membuat hidup kita lebih hidup.
Gw
sendiri ga menyangka film Inside Out bakal seemosional ini. Ada
beberapa part yang membuat gw benar-benar tersentuh dan menoleh kembali,
betapa kita dengan gampangnya menghancurkan 'istana' kita sendiri, satu
persatu. Ah... it's really touched and moved me. Bahkan sayup-sayup gw
bisa mendengar suara mbak-mbak sesesunggukan dalam bioskop menyaksikan
bagaimana kacaunya perasaan Riley saat itu. Yah, gw pikir dia memikirkan
hal yang sama apa yang gw pikirkan, bahkan mungkin lebih dalam.
Setelah
kemunduran beberapa produksi DIsney Pixar beberapa waktu belakangan
ini, akhirnya mereka berhasil menelorkan sebuah karya terbaik lagi yang
tidak hanya menarik dar sisi packaging (gambar dan karakter), tapi juga
dari segi isi dan pesan moral. Film ini akan sangat menarik untuk kalian
tonton bersama keluarga lengkap kalian atau sesama teman terdekat.
*standing applause*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar