Senin, 16 Agustus 2010

The Last Air Bender - Overall Mengecewakan :(

Genre : Action and Adventure
Score : 2 of 5 stars

Sebagai salah satu penggemar anime besutan Nickelodeon, begitu tau bakal difilmkan, saya salah satu orang yang menunggu filmnya. Bahkan meski kemudian banyak review yang menjatuhkan semangat untuk nonton, dan meski terbilang telat, saya pun datang ke bioskop untuk menonton kisah Aang.

Tidak perlu saya cerita kan sinopsisnya, karena bagi pecinta kisah Aang, Katara, Zuko dan Sokka, pasti sudah melekat erat kisahnya dari awal sampe the final battle yang super seru itu.

Saya cuma ingin menyampaikan apa yang ada di kepala ketika menonton film ini.

1. Casting pemainnya sepertinya tidak terlalu pas. Oke saya suka yang memerankan Aang, tapi untuk pemain lainnya sorry sangat aneh dan tidak pas dengan karakter di kartunnya. Dimulai dari Katara. Katara itu hitam manis dan agak ramping, kenapa yang memerankannya justru mbule banget dan sedikit gemuk?



Zuko... Kenapa ya wajah si Dev Patel menurutku terlalu soft untuk karakter keras dan bengis seperti Zuko. Dan lagi pula, kenapa kepalanya tidak dibotakin setengah? Patelnya ogah kali ya?



Sokka... He's too charming sebagai Sokka. Sementara dikartunnya, Sokka itu terliat gegabah dan terkesan tolol (terutama di episode2 awal), meski ada jiwa ksatria dan kecerdikan dalam dirinya.



Uncle Iroh sebagai salah satu karakter penting juga tidak terlihat gempal dan bijaksana yang harus ngemong Zuko.

2. Skenarionya lemah, padahal di kartunnya sangat bagus dan tersusun rapi. Entah karena berusaha memadatkan chapter water menjadi satu film yang hanya berdurasi 2 jam-an. Yang jelas lompatan ceritanya tidak enak, dan terkesan buru-buru sampe di bagian pertemouran Suku Air utara.

3. Effect nya lumayanlah. Setidaknya dibandingkan Dagon Ball Evolution. Meski sebenarnya ada salah satu kesukaan Aang yang menjadi ciri khas di kartunnya, Bola angin yang selalu dinaikinya tidak nampak sama sekali. Untuk Appa dan Momo, okelah... Meski tidak terlalu ditonjolkan.

4. Improvisasi Tattoo Aang cukup menarik. Karena di kartunnya seingatku tattoo itu tidak tidak terdiri atas simbol-simbol suku udara, melainkan hanya sebuah panah dari punggung ke jidat.

5. Action kungfunya tidak menarik. Bukan cuma itu, tapi juga terlihat kasar. Siapa sih pengarah gayanya? Padahal banyak kan film-film hollywood yang sudah bisa menampilkan adegan berkelahi yang menarik. Sebut saja, Matrix, Kick Ass atau Kill Bill.

Seingatku poin-poin ini yang menjadi catatan ku. Sekali lagi ini IMHO ya...
Sebagai informasi, rate di IMDb menurun drastis, bahkan hanya dapat 4 0f stars dari reviewer :( too bad!

5 komentar:

rumahchantik mengatakan...

ada alasan kenapa saya tidak dapat mengatakan bahwa film ini jelek atau bagus. sebelumnya mhn maap klo pendapat saya ini agak panjang.

pertama dan seterusnya, kenapa film ini tidak bisa dikatakan jelek ataupun bagus karena sama sekali saya belum menontonnya baik itu versi layar lebar maupun kartunnya .... he..he.. ups....

mamung mengatakan...

Gw ma yon nonton nyang 3D di pvj kemaren2...
Put a side about wrong casts matter...yang keliatan banget lah...
Adegan 3D pas awal oke...tapi selanjutnya 3D cuman keliatan di subtitle ajah..what a waste..cuman tempelan ajah..sama kayak beberapa film 3D pengikut avatar....
Ak dah dibetah2in melek didalam saking bosennya (terus terang ak fans versi animasi..walau ending terlalu happy end...yah gpp lah,namanya juga produk nick)...eh...ternyata si yon malah dah tidur disamping...parah

Kacamata mengatakan...

@Rumah Cantik : GUBRAKS !@#$%^&* but thanks for ur comment anyway ^^
@Saulus : Udah kapok nonton 3D. Terakhir toy story ga berasa sama sekali efek 3D nya o_O Yang ada telinga ma idung sakit karena make kacamata dobel T_T

Anonim mengatakan...

sebaiknya film ini digarap ulang oleh produksi film yang mumpuni

Kacamata mengatakan...

@Cedric : Produksi apapun itu yang penting harus bagus persiapannya!