Score : 3/5
Terus terang saya terprovokasi dengan time line twitter yang banyak memuji film ini. Katanya seru, lucu dan bagus. Begitu punya waktu, saya luangkan waktu untuk segera memenuhi rasa penasaran saya. Sekaligus melepas kangen dengan bioskop yang hampir dua bulan saya tinggalkan. *peluk2 tiang bioskop*
Natasha (Carissa Putri) balik dari London untuk menjenguk ibunya, Nuke yang sedang kritis. Dari ibunya diperoleh sebuah diary Boy, mantan kekasihnya waktu muda dulu. Berbekal buku itu, Tasha mencari Boy untuk segera memenuhi keinginan ibunya untuk bertemu. Satrio (Ario Bayu) yang Tasha kenal di kantor polisi, membantunya.
Dalam pencarian itulah timbul intrik diantara mereka. Pacar Tasha, Nico, tidak suka dengan kedekatan mereka. Begitu pula Nina, boss bengkel Satrio, juga cemburu dengan kebersamaa mereka. Bunga-bunga cerita drama percintaan yang cheesy pun terjadi.
Semula saya mengira film ini adalah remake dari film Catatan Si Boy yang sangat legend di kalangan anak muda dulu. Tapi ternyata salah total. Film ini adalah cerita lanjutan dari next generation film Cabo dulu. Menarik! Jadi kita tidak perlu membandingkannya dengan kesuksesan film sebelumnya.
Bagi yang mengikuti film-film Cabo dulu, benang merahnya pasti akan sangat terasa. Karakter-karakter yang ada seperti Boy, Nuke, emon, Adiknya Boy tidak akan terasa asing bahkan membantu! Tapi bagi kalian yang tidak mengikuti karena memang sudah beda generasi, dont worry, karena tetap bisa stand alone kok filmnya. Sekali lagi well done!
Ide ceritanya menurutku bagus. Berawal dari kisah lama yang sudah legend kemudian upaya pencarian sosok anak muda yang luar biasa sempurna, Boy! Tapi sayangnya diakhiri dengan agak sedikit ngesot menurutku. Terlalu maksa dan berkesan 'sudah deh di sini saja!'
Adegan single tracking Satrio di sepanjang Jalan sudirman yang terlihat lengang, kemudian kejar-kejaran dengan polisi sampai melakukan adegan memutar mobil ala Fast Furious (Katanya sih diperankan Rifat Sungkar) yang terlihat masih kurang mulus, meski untuk kita itu sudah bagus. Di film ini, mobil2nya pamer merek BMW :D Promosi banget deh!
Oia, dialognya lumayan catchy dan beberapa berhasil bikin saya ketawa! Chemistry antara karakter cukup bagus dan kuat, terutama Satrio, Andy, Herry/Emoy dan Nina. They're playing good! Thumbs up!
Ada yang sedikit kurang menurut gw selain endingnya yang terkesan maksa tadi. Ga ada soundtrack film yang terdengar begitu kuat baik dalam film maupun promo-promo di luar. Bandingkan dengan 5 film Catatan Siboy sebelumnya. Semuanya digarap dengan baik dan serius. Bahkan film Cabo yang ketiga, beberapa lagunya sukses menguasai tangga lagu di radio-radio besar!
Overall not bad! Menjadi rekomendasi buat kalian yang mungkin mencari hiburan tontonan di bioskop sekarang.
Terus terang saya terprovokasi dengan time line twitter yang banyak memuji film ini. Katanya seru, lucu dan bagus. Begitu punya waktu, saya luangkan waktu untuk segera memenuhi rasa penasaran saya. Sekaligus melepas kangen dengan bioskop yang hampir dua bulan saya tinggalkan. *peluk2 tiang bioskop*
Natasha (Carissa Putri) balik dari London untuk menjenguk ibunya, Nuke yang sedang kritis. Dari ibunya diperoleh sebuah diary Boy, mantan kekasihnya waktu muda dulu. Berbekal buku itu, Tasha mencari Boy untuk segera memenuhi keinginan ibunya untuk bertemu. Satrio (Ario Bayu) yang Tasha kenal di kantor polisi, membantunya.
Dalam pencarian itulah timbul intrik diantara mereka. Pacar Tasha, Nico, tidak suka dengan kedekatan mereka. Begitu pula Nina, boss bengkel Satrio, juga cemburu dengan kebersamaa mereka. Bunga-bunga cerita drama percintaan yang cheesy pun terjadi.
Semula saya mengira film ini adalah remake dari film Catatan Si Boy yang sangat legend di kalangan anak muda dulu. Tapi ternyata salah total. Film ini adalah cerita lanjutan dari next generation film Cabo dulu. Menarik! Jadi kita tidak perlu membandingkannya dengan kesuksesan film sebelumnya.
Bagi yang mengikuti film-film Cabo dulu, benang merahnya pasti akan sangat terasa. Karakter-karakter yang ada seperti Boy, Nuke, emon, Adiknya Boy tidak akan terasa asing bahkan membantu! Tapi bagi kalian yang tidak mengikuti karena memang sudah beda generasi, dont worry, karena tetap bisa stand alone kok filmnya. Sekali lagi well done!
Ide ceritanya menurutku bagus. Berawal dari kisah lama yang sudah legend kemudian upaya pencarian sosok anak muda yang luar biasa sempurna, Boy! Tapi sayangnya diakhiri dengan agak sedikit ngesot menurutku. Terlalu maksa dan berkesan 'sudah deh di sini saja!'
Adegan single tracking Satrio di sepanjang Jalan sudirman yang terlihat lengang, kemudian kejar-kejaran dengan polisi sampai melakukan adegan memutar mobil ala Fast Furious (Katanya sih diperankan Rifat Sungkar) yang terlihat masih kurang mulus, meski untuk kita itu sudah bagus. Di film ini, mobil2nya pamer merek BMW :D Promosi banget deh!
Oia, dialognya lumayan catchy dan beberapa berhasil bikin saya ketawa! Chemistry antara karakter cukup bagus dan kuat, terutama Satrio, Andy, Herry/Emoy dan Nina. They're playing good! Thumbs up!
Ada yang sedikit kurang menurut gw selain endingnya yang terkesan maksa tadi. Ga ada soundtrack film yang terdengar begitu kuat baik dalam film maupun promo-promo di luar. Bandingkan dengan 5 film Catatan Siboy sebelumnya. Semuanya digarap dengan baik dan serius. Bahkan film Cabo yang ketiga, beberapa lagunya sukses menguasai tangga lagu di radio-radio besar!
Overall not bad! Menjadi rekomendasi buat kalian yang mungkin mencari hiburan tontonan di bioskop sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar