Mungkin ada yang protes dengan pertanyaan di atas. Bukankah film Indonesia sudah bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri? Bukankah film Indonesia bisa menguasai papan "now showing" di jaringan bioskop nusantara?
Benar!
Film Indonesia kita sudah benar-benar berkuasa di hampir seluruh bioskop Indonesia. Bahkan di bioskop-bioskop tertentu, mereka lebih cenderung menayangkan film lokal dibanding film Hollywood yang lagi booming di pasaran dunia.
Tapi coba perhatikan lebih teliti lagi. Berapa banyak film yang bisa dikatakan "film"? Berapa banyak tema yang bisa ditawarkan film lokal kita? Bahkan ada berapa pemain yang bisa dijual produser di setiap filmnya?
Film Indonesia yang sekarang ada, temanya hampir seragam. Kalo tidak menjual pocong, kuntilanak dan teman-temannya, pasti cerita komedi aneh dengan judul yang mengarah. Entah daya kreatifitas sineas kita yang kurang atau selera masyarakat kita yang susah bergeser? Sikap latah adalah motivasi yang paling menonjol dalam setiap produksi. Tidak Di TV tidak di Layar lebar, semua ikut-ikutan. Kemana angin bertiup di sanalah mereka berada. Tidak pernah ada gebrakan yang berarti yang masuk kategori menentang arus. Lebih kesal lagi kalo pemainnya itu lagi itu lagi. Udah temanya sama, pemainnya sama pula!
Tapi belakangan ini ada beberapa film yang di gembor-gemborkan orang punya narasi dan kualitas gambar yang bagus. Terbukti dengan persiapan yang matang dan melibatkan sineas lokal yang memang sudah terbukti handal dan kreatif sampai-sampai mengikutsertakan sineas import yang tidak bisa dipandang sebelah mata kapastitas dan kapabilitasnya.
Film apa aja sih?
(Sebelum dilanjutkan bacanya, janji dulu nonton filmnya ya... hehehe)
Well ini dia daftarnya...
1. Merantau
udah pernah saya bahas di sini
Film ini berhasil mencuri perhatian sineas international ketika ditayangkan di Cannes Festival tahun ini.
2. Macabre
Ini adalah jenis film horor yang unik dan mungkin pertama di Indonesia. Pengamat film menilai keberanian produser dan sutradara mengangkat tema ini. Tadinya sih rencana tayang April 2009, entah kenapa diundur.
Satu lagi film ini dibuat 2 versi. Versi LSF dan Versi uncut dimana versi terakhirnya akan beredar di International.
3. Cin(t)a
Kalo yang ini cukup kontroversial mengangkat tema religius yang rentan SARA dan keberaniannya dengan pemain baru di dunia perfilman. Percintaan antara dua manusia dengan latar belakang agama memang menarik untuk dibahas. Saya suka tagline film ini. Liat di trailer nya deh!
4. Merah Putih
Ga tanggung-tanggung, film ini sudah siap memuaskan kerinduan pecinta film Indonesia akan tema kemerdekaan dengan menghabiskan budget besar. Filmnya akan dibuat menjadi trilogi. Orang-orang yang terlibat di dalamnya pun sangat berpengalaman termasuk pernah terlibat dalam hollywood kelas box office.
Tayang di Bioskop Tanggal 13 Agustus 2009
5. Sang Pemimpi
Buku ke dua dari Tetralogi laskar pelangi siap diluncurkan 17 Desember 2009. Film ini diharapkan bisa mengulang kesuksesan Laskar Pelangi yang booming tahun lalu dengan menyedot penonton lebih dari 4 juta orang. Keseriusan Miles memang selalu ditunjukkan dalam setiap film rilisannya. Termasuk keberanian memilih pemain-pemain baru yang jauh dari kata komersil. Tapi mampu menyeimbangkan dengan mengundang beberapa pemain yang cukup mengejutkan, seperti Ariel dan Nugie.
Siap dengan serbuan
film berkualitas Indonesia?
Benar!
Film Indonesia kita sudah benar-benar berkuasa di hampir seluruh bioskop Indonesia. Bahkan di bioskop-bioskop tertentu, mereka lebih cenderung menayangkan film lokal dibanding film Hollywood yang lagi booming di pasaran dunia.
Tapi coba perhatikan lebih teliti lagi. Berapa banyak film yang bisa dikatakan "film"? Berapa banyak tema yang bisa ditawarkan film lokal kita? Bahkan ada berapa pemain yang bisa dijual produser di setiap filmnya?
Film Indonesia yang sekarang ada, temanya hampir seragam. Kalo tidak menjual pocong, kuntilanak dan teman-temannya, pasti cerita komedi aneh dengan judul yang mengarah. Entah daya kreatifitas sineas kita yang kurang atau selera masyarakat kita yang susah bergeser? Sikap latah adalah motivasi yang paling menonjol dalam setiap produksi. Tidak Di TV tidak di Layar lebar, semua ikut-ikutan. Kemana angin bertiup di sanalah mereka berada. Tidak pernah ada gebrakan yang berarti yang masuk kategori menentang arus. Lebih kesal lagi kalo pemainnya itu lagi itu lagi. Udah temanya sama, pemainnya sama pula!
Tapi belakangan ini ada beberapa film yang di gembor-gemborkan orang punya narasi dan kualitas gambar yang bagus. Terbukti dengan persiapan yang matang dan melibatkan sineas lokal yang memang sudah terbukti handal dan kreatif sampai-sampai mengikutsertakan sineas import yang tidak bisa dipandang sebelah mata kapastitas dan kapabilitasnya.
Film apa aja sih?
(Sebelum dilanjutkan bacanya, janji dulu nonton filmnya ya... hehehe)
Well ini dia daftarnya...
1. Merantau
udah pernah saya bahas di sini
Film ini berhasil mencuri perhatian sineas international ketika ditayangkan di Cannes Festival tahun ini.
2. Macabre
Ini adalah jenis film horor yang unik dan mungkin pertama di Indonesia. Pengamat film menilai keberanian produser dan sutradara mengangkat tema ini. Tadinya sih rencana tayang April 2009, entah kenapa diundur.
Satu lagi film ini dibuat 2 versi. Versi LSF dan Versi uncut dimana versi terakhirnya akan beredar di International.
3. Cin(t)a
Kalo yang ini cukup kontroversial mengangkat tema religius yang rentan SARA dan keberaniannya dengan pemain baru di dunia perfilman. Percintaan antara dua manusia dengan latar belakang agama memang menarik untuk dibahas. Saya suka tagline film ini. Liat di trailer nya deh!
4. Merah Putih
Ga tanggung-tanggung, film ini sudah siap memuaskan kerinduan pecinta film Indonesia akan tema kemerdekaan dengan menghabiskan budget besar. Filmnya akan dibuat menjadi trilogi. Orang-orang yang terlibat di dalamnya pun sangat berpengalaman termasuk pernah terlibat dalam hollywood kelas box office.
Tayang di Bioskop Tanggal 13 Agustus 2009
5. Sang Pemimpi
Buku ke dua dari Tetralogi laskar pelangi siap diluncurkan 17 Desember 2009. Film ini diharapkan bisa mengulang kesuksesan Laskar Pelangi yang booming tahun lalu dengan menyedot penonton lebih dari 4 juta orang. Keseriusan Miles memang selalu ditunjukkan dalam setiap film rilisannya. Termasuk keberanian memilih pemain-pemain baru yang jauh dari kata komersil. Tapi mampu menyeimbangkan dengan mengundang beberapa pemain yang cukup mengejutkan, seperti Ariel dan Nugie.
Siap dengan serbuan
film berkualitas Indonesia?