Genre : Sci-fi + Fantasy
Score : 3.5/5
Film ini menjadi salah satu pengisi daftar "most anticipated film 2012". Ga heran film ini kemudian menjadi bahan pembicaraan di mana-mana. Gw salah satu orang yang menunggu reboot dari trilogi film sebelumnya. Apakah sesukses pendahulunya atau malah terpuruk. Ini pendapat gw.
Film dibuka dengan Peter Parker kecil yang sedang bermain bahagia bersama orangtuanya. Tapi kemudian situasi menjadi panik ketika ayah ibunya mengamankan Peter ke rumah Ben-May. Dan kabar orangtua Peter pun menghilang saat itu juga.
Scene beralih ke masa remaja Peter Parker (Andrew Garfield) yang gemar motret, jadi bulan-bulanan siswa populer dan diam-diam mencintai Gwen Stacey (Emma Stone). Peter yang tumbuh menjadi remaja introvert akhirnya penasaran dengan kisah orangtuanya. Misteri pergi dan meninggalnya mereka menjadi sebuah pertanyaan besar, hingga kemudian jawaban ada di Dr. Curt Connors, ilmuwan terkenal dari Oscorp, bertangan kanan buntung dan juga sahabat ayahnya.
Disinilah perlahan misteri itu mulai terkuak. Tapi dari sini pulalah masalah baru muncul. Sebuah masalah besar yang Peter sendiri tidak pernah menyangka sebelumnya.
***
Film ini jelas mencoba menawarkan sisi lain dari spiderman. Lebih mengupas latar belakang manusia laba-laba yang gw sendiri juga ga pernah baca sebelumnya. Mungkin karena ini pula film ini digembir-gemborkan memberikan untold story.
Tapi justru aspek ini menurut gw jadi nanggung. Kelamnya ga dapat, ceritanya juga ga dalam-dalam banget. Gw membayangkan Batmannya Nolan yang sukses menggambarkan asal mula Batman.
Andrew Garfield lumayan sukses memerankan remaja labil dan galau, dan beruntung ngomongnya ga alay .... hahaha (krikkrik *getok* jayus tau!). Meski perawakan Garfield yang cungkring menurut gw lebih cocok saat dibalut kostum spidey, tapi secara keseluruhan gw lebih suka karakter Tobey sebagai Peter Parker.
Mengenai Emma Stone yang jadi Gwen Stacey. Nothing but.... WOWWWWWWWW!!!!!!!!!
Dia kece banget!!!!! Berulang kali sepanjang film gw ga nyadar berbisik, "she's amazing!!!" MJ lewat dahhhhh....
Dari segi cerita memang akan sedikit kontradiktif dengan trilogy spidey sebelumnya. Soal first love, latar belakang spidey dan keluarga paman Ben. Satu hal yang gw sayangkan di sini adalah, tidak keluarnya kata sakti ala mario teguh dari mulut uncle Ben yang sangat melekat pada karakter Spiderman, "with a great power comes a great responsibility"
Soal jaring-jaring spidey, yang bener yang mana sih? Dari tubuh sipdey langsung atau alat buatan parker sendiri yang menghasilkan web? Dan Btw, jago juga ya si Peter Parker ngedesign dan ngejahit kostumnya sendiri. Aturan dia ga perlu kesusahan cari duit, ga perlu jual-jual foto ke redaktur koran harian lokal. Dia kan bisa buka tailor atau merancang baju-baju superheronya marvel hahahaha... *plakkk*
Kalo ngomong visual effect, film ini jauh lebih keren dari yang dulu. Gerakannya lebih lincah dan smooth. Meski penampakan lizard agak-agak sedikit 'kasar'. Beberapa pose spidey ketika beraksi atau bergelantungan dan berlompatan di udara itu lebih spiderman. Dan gw suka part itu.
Ya wajarlah ya, teknologi sekarang kan lebih maju.
Tapi...
Entah kenapa, overall gw lebih menikmati kisah Tobey-Dunst sebagai PP-MJ di versi Raimi. Lebih meremaja dan ngepop tapi feel superheronya tetap dapat. Terbukti, gw masih lebih milih nonton ulang Spiderman 1 itu saat ini dibanding Versi Garfield-Stone.
Film dibuka dengan Peter Parker kecil yang sedang bermain bahagia bersama orangtuanya. Tapi kemudian situasi menjadi panik ketika ayah ibunya mengamankan Peter ke rumah Ben-May. Dan kabar orangtua Peter pun menghilang saat itu juga.
Scene beralih ke masa remaja Peter Parker (Andrew Garfield) yang gemar motret, jadi bulan-bulanan siswa populer dan diam-diam mencintai Gwen Stacey (Emma Stone). Peter yang tumbuh menjadi remaja introvert akhirnya penasaran dengan kisah orangtuanya. Misteri pergi dan meninggalnya mereka menjadi sebuah pertanyaan besar, hingga kemudian jawaban ada di Dr. Curt Connors, ilmuwan terkenal dari Oscorp, bertangan kanan buntung dan juga sahabat ayahnya.
Disinilah perlahan misteri itu mulai terkuak. Tapi dari sini pulalah masalah baru muncul. Sebuah masalah besar yang Peter sendiri tidak pernah menyangka sebelumnya.
***
Film ini jelas mencoba menawarkan sisi lain dari spiderman. Lebih mengupas latar belakang manusia laba-laba yang gw sendiri juga ga pernah baca sebelumnya. Mungkin karena ini pula film ini digembir-gemborkan memberikan untold story.
Tapi justru aspek ini menurut gw jadi nanggung. Kelamnya ga dapat, ceritanya juga ga dalam-dalam banget. Gw membayangkan Batmannya Nolan yang sukses menggambarkan asal mula Batman.
Andrew Garfield lumayan sukses memerankan remaja labil dan galau, dan beruntung ngomongnya ga alay .... hahaha (krikkrik *getok* jayus tau!). Meski perawakan Garfield yang cungkring menurut gw lebih cocok saat dibalut kostum spidey, tapi secara keseluruhan gw lebih suka karakter Tobey sebagai Peter Parker.
Mengenai Emma Stone yang jadi Gwen Stacey. Nothing but.... WOWWWWWWWW!!!!!!!!!
Dia kece banget!!!!! Berulang kali sepanjang film gw ga nyadar berbisik, "she's amazing!!!" MJ lewat dahhhhh....
Dari segi cerita memang akan sedikit kontradiktif dengan trilogy spidey sebelumnya. Soal first love, latar belakang spidey dan keluarga paman Ben. Satu hal yang gw sayangkan di sini adalah, tidak keluarnya kata sakti ala mario teguh dari mulut uncle Ben yang sangat melekat pada karakter Spiderman, "with a great power comes a great responsibility"
Soal jaring-jaring spidey, yang bener yang mana sih? Dari tubuh sipdey langsung atau alat buatan parker sendiri yang menghasilkan web? Dan Btw, jago juga ya si Peter Parker ngedesign dan ngejahit kostumnya sendiri. Aturan dia ga perlu kesusahan cari duit, ga perlu jual-jual foto ke redaktur koran harian lokal. Dia kan bisa buka tailor atau merancang baju-baju superheronya marvel hahahaha... *plakkk*
Kalo ngomong visual effect, film ini jauh lebih keren dari yang dulu. Gerakannya lebih lincah dan smooth. Meski penampakan lizard agak-agak sedikit 'kasar'. Beberapa pose spidey ketika beraksi atau bergelantungan dan berlompatan di udara itu lebih spiderman. Dan gw suka part itu.
Ya wajarlah ya, teknologi sekarang kan lebih maju.
Tapi...
Entah kenapa, overall gw lebih menikmati kisah Tobey-Dunst sebagai PP-MJ di versi Raimi. Lebih meremaja dan ngepop tapi feel superheronya tetap dapat. Terbukti, gw masih lebih milih nonton ulang Spiderman 1 itu saat ini dibanding Versi Garfield-Stone.
6 komentar:
Really?
Garfield-Stone lebih young-fresh dan fun deh kayanya....
emma stone ji yg paling mantap di sini, sejak nonton Easy A sy tunggu2 terus filmnya, hehe.. mdh2an skrg dia tdk sembarang pilih film.
tubek
@anonim 1 : Kalo soal fresh dan young, gw setuju banget. Totally mereka cocok dan oke kok memerankan karakernya masing2. Tapi overall, entah kenapa, gw lebih suka yang spidey 1 :D
@Tubek : Sama ji, saya juga notice Stone pas di Easy A. Sempat juga muncul di Friends with Bennefit (meski sedikit tapi ttp memorable loh) :)
Kalo diliat dari komik originalnya marvel, kayanya webnya si spiderman itu memang dari alat yg dibikin sama peter cha,...namanya web shooter penjelasannya ada disini : http://marvel.com/universe/Spider-Man%27s_Web-Shooters
@campjava7 : Tapi ada juga yg bilang, katanya memang ada 2 versi. ada yg buatan ada yg natural keluar dari tubuh peter. Versi ini berbeda karena byknya franchise komik yang dikembangkan masing-masing.
Posting Komentar