Genre : Drama
Score : 2/5
Film ini adalah lanjutan dari kisah Ikal
di tetralogi Laskar Pelangi. Kisah Ikal dan Arai yang akhirnya terdampar
di Eropa untuk meraih cita-cita mereka. Kisah yang gw ragu akan
difilmkan karena di bukunya berlokasi 100% di Eropa.
Begitu film diputar, langsung terasa ada
yang hilang. Iya, logo miles production yang selalu ada di dua film
sebelumnya kini berganti dengan production yang lain. Kekhawatiran
sentuhan khas miles akan hilang terbukti di sepanjang film. Iya, gw
kecewa. Satu yang gw appreciate, lokasi film ini 90% asli berlokasi di
Paris. Bukan lokasi fake dengan salju CGI seperti yang ditampilkan di
akhir film Sang Pemimpi.
Kehadiran Lukman Sardi sebagai Ikal yang
sedang menjalankan masa-masanya sebagai mahasiswa sungguh ga tepat.
Apalagi kemudian disandingkan dengan Abimanya yang memerankan Arai.
Terasa banget kalo ada beda generasinya. Chemistry keduanya terasa ga
klik. Padahal akting mereka bagus loh.
Beberapa joking yang dilontarkan film ini
terasa garing dan basi. Musiknya juga ga sebagus dua film sebelumnya.
Yang paling gw sayangkan adalah film ini sama sekali tidak menampilkan
tur Eropa yang dijalani Ikal dan Arai. Sementara di bukunya, part ini
tergambarnkan dengan epic. Bisa jadi karena keterbatasan anggaran. Film
ini justru lebih banyak menayangkan kisah percintaan Ikal dengan Katya,
mahasiswi dari Jerman. Hadehh…
Satu lagi pertanyaan gw, kenapa film ini
diberi judul Laskar Pelangi 2? Sementara kita tau banget kalo Edensor
adalah buku ke tiga dari kisah Laskar Pelangi? Apakah khawatir mereka ga
akan laku? Atau ingin mendompleng dan mengulang kesuksesan film Laskar
Pelangi? Ga tau juga, yang jelas, kalo buku Edensor (salah satu buku
yang oke!) aja filmnya seperti ini, gw jadi ga mau berharap dengan film
Maryamah Karpov hahahaha…
Untuk film ini, gw kasih nilai 2/5 saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar