Rabu, 12 November 2014

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck - 2013

Image
Genre : Drama
Score  : 3/5

Bersama nyonya, gw menonton film ini di Grand City, Surabaya. Dan surprisingly, i liked it!
 
Zainuddin (Herjunot Ali), pemuda blasteran Makassar dan Minang berniat merantau ke tanah kelahiran bapaknya di tanah Minang. Dia ingin mengenal keluarga bapaknya sekaligus memperdalam ilmu agamanya. Di sana dia bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce), bunga desa yang cantik jelita dan menjadi kebanggaan keluarganya. Cinta Zainuddin ternyata tak beertepuk sebelah tangan. Hayati juga mencintainya, meski Hayati tau keluarganya tak bakal menyetujuinya mengingat Zainuddin dianggap tak bersuku dengan pekerjaan yang ga jelas dan tidak mapan.

Secara tragis, cinta Zainuddin tidak hanya ditolak keluarga Hayati, tapi juga dia terusir dari tanah kelahiran bapaknya. Berbekal tekad dan sumpah Hayati yang akan setia menunggunya, Zainuddin pun pergi ke Padang Panjang. Jarak yang memisahkan membuat cinta dua insan itu semakin jauh dan tidak jelas. Apalagi kehadiran Azis (Reza Rahadian) pemuda tampan, kaya raya dan bergaya hidup modern hadir menjadi sosok ketiga dalam hubungan memperburuk keadaan.

Film ini menyuguhkan sebuah kisah klasik yang pernah sukses lewat buku karya Buya Hamka. Dan tidak heran cerita yang ditawarkan pun kental dengan roman bergaya masa lalu. Kalo di jaman sekarang, kisah cinta yang dialami tokoh-tokoh ceritanya penuh dengan hal-hal yang cheesy dan predictable. Gw pribadi sudah meng- underestimated duluan sebelum nonton. Ternyata ada beberapa kelebihan yang membuat gw kembali menarik dugaan gw semula.

Setting cerita yang niat membuat film ini asik untuk dinikmati. Peralihan adegan demi adegan cukup linear dan menarik. Panorama 4 kota yang ditampilkan pun sangat indah meski ada beberapa toning color yang cukup mengganggu. Kesan Purple tin yang ditampilkan disuasana pegunungan Batupih, Sumatera Barat itu terasa maksa.

Kekuatan akting para pemainnya juga bisa diacungi jempol terutama Reza Rahadian (as usual), meski aksen Makassar yang ditampilkan Herjunot Ali bener-bener mengganggu telinga gw. It’s totally irritating my ears! Sebagai orang yang tau banget logat Makassar, 80% intonasi makassar Junot itu ga natural dan salah cengkok. Hehehe… But it’s okay, tokh dia juga tampil oke.

Oia, dari judul film mungkin sebagian besar akan berpikiran bahwa filmnya akan terinfluence dengan film Titanic yang melegenda itu. salah besar! Gw melihat sentuhan The Great Gatsby, film Leonardo Dicaprio justru terasa sangat kental di film ini. Adegan kapal Van Der Wijck yang tenggelam itu hanya tempelan saja, meski gw akui, scene ‘tenggelamnya’ sangat art dan menarik.
Overall, gw memberikan score 3/5 untuk film ini.

Tidak ada komentar: