Selasa, 10 Februari 2015

The Imitation Game (2014)



Genre : Drama
Score : 3/5

Alan Turing (Benedict Cumberbatch) adalah seorang ahli matematika yang menggemari puzzle. Dia tertantang memecahkan sistem pengkodean yang digunakan Jerman pada perang dunia ke dua, Enigma. Jerman menggunakan pesan kepada semua sekutunya menggunakan kode khusus, yang sejauh itu tidak bisa dipecahkan oleh ahli manapun. Sampai-sampai disebut sebagai project impossible.
 
Alan Turing yang memiliki masa kecil yang kelam membuatnya tumbuh menjadi orang yang skeptis. Termasuk ketika dia berada pada timnya, tim pemecah Enigma. Untunglah ada Joan Clarke (Keira Knightley), satu-satunya wanita yang berada di tim tersebut dan kemudian menjadi tunangan Alan. Joan mengingatkan Alan bagaimana dia harus bersikap pada orang lain.

Dalam penugasan tersebut, Alan berpikir out of the box, sebuah pemikiran yang awalnya ditentang banyak orang termasuk anggota timnya sendiri. Tapi pada kenyataannya, ide Alan inilah yang akan membantu banyak, tidak hanya di masa itu tapi penemuannya ini kemudian menjadi cikal bakal dari sebuah penemuan hebat yang sekarang seperti sudah menjadi kebutuhan utama dalam berbagai kegiatan kita sehari-hari, komputer!
 


***
 
Tidak gampang membangun cerita yang diangkat dari sebuah kisah nyata. Alan Turing sebenarnya bukanlah ilmuwan populer di jaman sekarang. Paling tidak jika dibandingkan dengan Einstein, Newton, Edison atau bahkan Nobel. Tapi sebenarnya, jasanya sungguhlah besar. Bayangin, tanpa temuannya itu, kita mungkin akan sibuk dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara manual. Penemuannya menjadi titik balik pembuatan mesin yang dapat bekerja, berpikir dan bertindak sendiri.
 
Makanya film ini juga kesulitan menampilkan kisah Turing secara keseluruhan. Ada banyak kisah yang harus diskip dengan terpaksa, karena film ini lebih banyak membahas di masa Turing menciptakan alat temuannya yang fenomenal. Tidak proporsional banget. Bahkan saya tidak bakal mengerti kisah Turing yang tak kalah menariknya di akhir-akhir film kalau saja saya tidak pernah membaca biographynya. Plot cerita maju mundurnya cukup bagus dan tidak membingungkan, asal jeli aja liat setting tahunnya.


Banyak yang menyayangkan kisah kelam Alan Turing tidak menjadi bahan utama dalam film ini, padahal kontroversi itu diharapkan mereka dicuatkan agar menjadi pengingat untuk 'kalangan tertentu'. Kalau saya pribadi, tidak perlu dibahas detail, cukup proporsional saja, sehingga kita yang awam dengan kisah ahli matematika ini bisa langsung mengerti.

Cumberbatch cukup sukses memerankan sosok Turing yang skeptis, jenius dan nerdy, meski secara fisik terlalu cungkring untuk jadi Turing. Pun karakter Sherlocknya masih kental di sini. Keira, as usual, cantik dan menarik.



Jika anda termasuk penggemar film biography, film ini termasuk oke dan masuk daftar rekomendasi saya!


Tidak ada komentar: