Minggu, 21 November 2010

Harry Potter : And The Deathly Hallows Part 1 - Beda dengan buku tapi sama tegangnya

Genre : Adventure + Action
Score : 3.5 of 5 stars

Buku 7 merupakan buku yang paling seru dari semua serial Harry Potter yang pernah ada. Buku ini benar-benar membius para pecinta Harry untuk terus membuka lembar demi lembar bukunya mengikuti petualangan menegangkan Harry Potter dan kawan-kawannya. JK Rowling benar-benar pandai menutup sebuah kisah fenomenal ini, tidak hanya dengan epik dahsyat nan luar biasa tapi juga dengan cerita yang bisa menguras emosi pembaca.

Tidak heran film buku ketujuh ini pun paling dinanti oleh para penggemar Harpot atau bahkan semua para pecinta film. Karena itu juga film ini pun berani di pecah menjadi 2 bagian agar bisa menampilkan lebih detil dari buku 7. Ide yang brillian.

Review kali ini sama sekali tidak akan membahas jalan ceritanya. Saya menganggap kalian sudah mengetahui dengan jelas perjalanan Harry mencari Hocrux dan melawan The Dark Lord. Bahkan kalian pasti sudah mengetahui bagaimana ending dari ceritanya.

Saya hanya ingin berbagi apa yang saya rasakan ketika membaca dan menonton filmnya. Jadi bagi kalian yang hanya menikmati Harry dari sudut film saja, don't worry, sangat aman buat kalian, karena saya jamin tidak akan ada spoiler di sini. Tapi buat kalian yang sudah baca dan paham dengan bukunya, mungkin akan menjadi spoiler, meski saya tetap akan membagi pikiran secara global saja.

Oke, kita mulai!

Kebangkitan Lord Voldemort mulai menjadi momok bagi dunia sihir. Apalagi dengan kematian Albus Dumbledore menambah rasa ketakutan yang semakin mencekam. Hal inilah yang memicu semangat Harry Potter untuk segera menyelesaikan peperangan ini dengan menjalankan rencana seperti yang diajarkan Dumbledore ke mereka bertiga.

Harry, Ron dan Harmione menjadi begitu solid dan kuat. Meski dalam perjalanan pertengkaran dan perdebatan sering terjadi. Hingga kemudian Ron pergi memisahkan diri karena tersulut api cemburu yang berlebihan, meski kemudian balik lagi dan bergabung. Tujuan mencari dan menemukan Hocrux (tempat Voldemort menyimpan sebagian jiwanya) terus berlanjut. Liontin yang dirampas dari Umbridge yang merupakan salah satu hocrux masih belum bisa dihancurkan. Hingga kemudian mereka mendapat petunjuk dari warisan Dumbledore yang dibagikan merata. Mereka harus menemukan Pedang Gryfindor agar bisa menghancurkan hocrux itu.

Sementara 3 penyihir muda itu berjuang, Voldemort tak mau ketinggalan. Dia pun mempunyai rencana lain untuk bisa memenangkan pertempuran dengan Harry. Salah satu targetnya adalah memiliki Tongkat Elder, tongkat kematian yang sudah menjadi mitos dongeng Deathly Hallows.



Buku ketujuh ini dirombak habis oleh sang sutradara. Suatu hal yang bisa membuat geram para pembaca bukunya, termasuk saya. Belum lagi modifikasi yang berlebihan di sana sini. Saya bisa katakan hampir di setiap bab bukunya digambarkan tidak sama persis dalam film ini. Beberapa part yang dihilangkan atau dimodifikasi memang termasuk efektif meski ada juga beberapa part yang menjadi aneh dan terasa sayang untuk dibuang.

Yang dihilangkan :
1. sejarah Hocrux.
Tidak ada bagian khusus yang membahas benda berbahaya itu, sebagaimana dipaparkan Harmione dalam bukunya.

2. Sejarah Dumbledore
Buat saya, salah satu part yang menarik dalam buku 7 ini adalah kesempatan mengenal lebih dalam tentang Dumbledore. Tapi dalam film ini tidak diceritakan detil. Meski lewat adegan2 flash seperti di film sebelumnya (saya lupa tepatnya) menceritakan riwayat Voldemort.

3. Ultah Harry Potter
Sebenarnya part ini cukup bisa menetralisir cerita 7 yang sangat gelap. Karena dalam part ini hal-hal indah dan mengharukan terjadi. Bagaimana Harry merasa memiliki keluarga dan sangat diperhatikan, atau tentang kisah cintanya dengan Ginny yang masih menggantung saat itu. Tapi di film ini, Ginny cuma minta tolong di kancingkan bajunya dan tiba-tiba kissing. Pfewww

4. Perpisahan keluarga
Satu bab di buku khusus menceritakan perpisahan keluarga Pamannya dengan Harry. Tapi di film adegan kepergian mereka hanya sekian detik saja
Begitu pula dengan Harmione yang menghapus ingatan orang tuanya. Dalam buku tidak ada adegan itu. Secara tersirat, Harmione hanya menceritakan bahwa orangtuanya tidak akan pernah mengingat kenangan mereka bersama.

5. Tokoh Griphook
Seingat saya, tokoh ini juga menemani Harry dalam petualangannya mencari Hocrux. Bahkan beberapa informasi penting keluar dari mulutnya. Tapi jangan harap bertemu dengan sosok goblin yang satu ini dalam filmnya.



Kalo berbicara perubahan, aargghhh banyak banget. Modifikasi itu sangat berlebihan. Oke tidak mengubah jalan cerita secara keseluruhan. Mungkin juga untuk mengefektifkan waktu, tapi plisss jangan terlalu banyak :(
Mana part pembagian warisan Dumbledore yang lucu sekaligus menegangkan itu. Kami tidak ingin melihat menteri sihir hanya duduk dan membagi-bagikan barang. Mana pertempuran 7 Harry Potter yang sangat breath taking dalam bukunya? Meski kejar-kejaran di jalan raya menjadi bagian yang cukup menghibur.
Ketegangan pertempuran Harry melawan Nagini di rumah Bathilda menjadi part yang cukup seru. Tapi porsinya kurang.
Dan bersyukur effect film ini termasuk keren. Bahkan lebih baik dari seri-seri sebelumnya.



Modifikasi yang paling mengecewakan adalah part ketika Liontin memasuki pikiran Ron ketika ingin dihancurkan. Hello... adegan Harry dan Harmione kissing dengan separuh telanjang ga ada sama sekali dalam buku! Maksudnya apa? biar lebih merangsang? omaigat!!! (jadi ingat adegan dansa Harry - Harmione di tenda. Kalo ini gw terhibur bahkan senyum sambil melontarkan celutukan "ih, norak deh!" :D)



Untungnya film ini ditutup dengan part yang bagus. Pertempuran di Malfoy Manor. Bagian yang mampu membuatku emosi dan miris mendengar teriakan Harmione karena penyiksaan Bellatrix (sosok antagonis yang menurutku sukses terlihat lebih sadis dari Voldemort sendiri).



Emma Watson tidak hanya semakin cantik secara fisik. Tapi juga semakin matang dalam berakting. Perasaan bingung, sedih ataupun tersiksa selalu bisa ditampilkan dengan baik. Kebalikan dari Daniel Radclife, rasa gregetan dengan tokoh Harry karena kelabilannya dalam buku sama sekali tidak terlihat dalam ekspresinya di film ini. Saya bahkan lebih bisa melihat Ron marah dan kemudian beradegan konyol dalam film.

Well, kekecewaan di atas hanya berasal dari saya yang membaca khatam buku 7 ini (bahkan berulang-ulang).

Tapi kalo dari sudut pandang penonton film, saya cukup PUAS. Tempat pelarian Harry dari satu titik ke titik yang lain, terlihat sangat indah, view yang tidak tergambarkan dalam bukunya.

Adegan breath taking dan mengagetkan juga banyak kok. Beneran. Saya yang sudah tau bakal kemana jalan ceritanya tetap merasa tegang dan beberapa kali tersentak kaget :D Good Job! So far, film terbaik sepanjang seri Harry Potter yang pernah ada

Terakhir, Bukunya terdiri atas 37 Bab, dan Part 1 ini memilmkan sampai bab ke 24 saja. Jadi Yates, menyisakan 13 Chapter untuk menjadi film penutup dari rangkaian kisah Harry Potter dan dunia sihirnya! Jadi kebayang seru dan detailnya film ini nanti!

CAN'T HARDLY WAIT


Ps: this is just "In my humble opinion" dan ternyata sudah panjang banget (maaf ^^)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

great review! I read d book but wudnt b able to realize such differences u mentioned. Tnyt km khatam bkali2! Haha. Gotta find my harpot7 back! Hehe -olivia-

Kacamata mengatakan...

Thanks Olivia. Thanks for coming and gimme some comment :D

Hehehe, sebenarnya masih banyak yg mau dibandingkan. Seperti kedatangan Dobby bersama Kreacher di rumah Black itu (kalo ga salah) ga ada dalam buku. Atau proses ingatan Harry dgn Snitch ttg "sentuhan" pertamanya :D
cuma udah kepanjangan :))