Score : 4 of 5 stars
“Ide itu ulet, bisa tumbuh dan terus berkembang dalam otak” Itu yang sempat saya tangkap ketika Cobb (Leonardo Di Caprio) membuka adegan awal film ini. Kalimat yang penting dan merupakan salah satu pondasi dalam cerita
10-15 menit pertama anda akan dibuat bingung dengan cerita yang ada. Imajinasi yang bertingkat dengan level pemahaman yang tentunya juga harus tinggi. Bayangkan dengan teori otak dan mimpi yang menjadi ide dasar dalam film ini bisa berkembang begitu kompleks dan berpeluang membingungkan.
Cobb dan teman2nya adalah sang “pemimpi”. Dalam mimpi itu mereka bisa berkereasi sesuai dengan keinginannya. Dengan itu dia bisa mengendalikan pikiran orang dan memanfaatkan pikiran alam bawah sadar sang korban untuk kemudian mendapatkan informasi yang diinginkan. Hanya saja, ilmu teori ini ternyata sudah banyak diketahui dan dikembangkan lebih jauh. Karena ternyata dalam mimpi orang masih bisa bermimpi dan bermimpi lagi.
Cobb, yang mahir mempermainkan hidup orang ternyata punya masalah besar dalam kehidupan pribadinya. Disinilah emosi itu ikut terlibat ketika Cobb menjalan kan tugas. Dia harus bisa memisahkan kisah pribadinya dengan tugas secara professional. Yang jelas itu pasti susah!
Dalam menjalankan tugas, Cobb harus membentuk tim yang tangguh di samping partner sejatinya, Arthur (Joseph GL). Dia merekrut Eames sang perampok, Addriane-Arsitektur, Yusuf-ahli kimiawi dan tentunya Saito, sang pengorder. Bersama mereka menyusun rencana inception. Yang perlu diwaspadai adalah ketika para dreamer ini sulit membedakan mana dunia nyata dan mana dunia real. Makanya tiap dreamer punya totem untuk dijadikan pegangan agar tidak tersesat.
totem yang digunakan Cobb
Film ini penuh dengan adegan Twisted. Harus mengikuti scene demi scene kalo ga bakalan loss atau bingung. Ngikutin full aja, kita masih bingung, apalagi kelepasan salah satu part. Just FYI, gw harus sedikit nahan kencing di ujung-ujung film agar tetap dalam track film … hahaha.
Satu lagi yang harus saya angkat dalam review ini, IDE CERITA yang luar biasa. Mereka membuat sebuah ide yang sebenarnya mungkin pernah saja terlintas dalam otak kita, menjadi sebuah cerita yang luar biasa kompleks. Bahkan penggambaran dunia refleksi itu sungguh amazing. Saran saya, perhatikan percakapan antara Cobb dan Adrianne ketika masuk dalam sesi latihan. Sedikit banyak, disitulah letak penjelasan secara teoritis konsep awal cerita ini ada.
Gw sepertinya mesti nonton di DVD biar bisa diulang-ulang. ADa banyak kalimat yang bagus dan cerdas di film ini… Belum lagi eskalasi imaginasi yang ada.
Terakhir, silahkan rasakan sendiri “Ide-ide” gila ini. Dan terjemahkan sendiri ya…
“Ide itu ulet, bisa tumbuh dan terus berkembang dalam otak” Itu yang sempat saya tangkap ketika Cobb (Leonardo Di Caprio) membuka adegan awal film ini. Kalimat yang penting dan merupakan salah satu pondasi dalam cerita
10-15 menit pertama anda akan dibuat bingung dengan cerita yang ada. Imajinasi yang bertingkat dengan level pemahaman yang tentunya juga harus tinggi. Bayangkan dengan teori otak dan mimpi yang menjadi ide dasar dalam film ini bisa berkembang begitu kompleks dan berpeluang membingungkan.
Cobb dan teman2nya adalah sang “pemimpi”. Dalam mimpi itu mereka bisa berkereasi sesuai dengan keinginannya. Dengan itu dia bisa mengendalikan pikiran orang dan memanfaatkan pikiran alam bawah sadar sang korban untuk kemudian mendapatkan informasi yang diinginkan. Hanya saja, ilmu teori ini ternyata sudah banyak diketahui dan dikembangkan lebih jauh. Karena ternyata dalam mimpi orang masih bisa bermimpi dan bermimpi lagi.
Cobb, yang mahir mempermainkan hidup orang ternyata punya masalah besar dalam kehidupan pribadinya. Disinilah emosi itu ikut terlibat ketika Cobb menjalan kan tugas. Dia harus bisa memisahkan kisah pribadinya dengan tugas secara professional. Yang jelas itu pasti susah!
Dalam menjalankan tugas, Cobb harus membentuk tim yang tangguh di samping partner sejatinya, Arthur (Joseph GL). Dia merekrut Eames sang perampok, Addriane-Arsitektur, Yusuf-ahli kimiawi dan tentunya Saito, sang pengorder. Bersama mereka menyusun rencana inception. Yang perlu diwaspadai adalah ketika para dreamer ini sulit membedakan mana dunia nyata dan mana dunia real. Makanya tiap dreamer punya totem untuk dijadikan pegangan agar tidak tersesat.
totem yang digunakan Cobb
Film ini penuh dengan adegan Twisted. Harus mengikuti scene demi scene kalo ga bakalan loss atau bingung. Ngikutin full aja, kita masih bingung, apalagi kelepasan salah satu part. Just FYI, gw harus sedikit nahan kencing di ujung-ujung film agar tetap dalam track film … hahaha.
Satu lagi yang harus saya angkat dalam review ini, IDE CERITA yang luar biasa. Mereka membuat sebuah ide yang sebenarnya mungkin pernah saja terlintas dalam otak kita, menjadi sebuah cerita yang luar biasa kompleks. Bahkan penggambaran dunia refleksi itu sungguh amazing. Saran saya, perhatikan percakapan antara Cobb dan Adrianne ketika masuk dalam sesi latihan. Sedikit banyak, disitulah letak penjelasan secara teoritis konsep awal cerita ini ada.
Gw sepertinya mesti nonton di DVD biar bisa diulang-ulang. ADa banyak kalimat yang bagus dan cerdas di film ini… Belum lagi eskalasi imaginasi yang ada.
Terakhir, silahkan rasakan sendiri “Ide-ide” gila ini. Dan terjemahkan sendiri ya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar