Ga perlu dibahas tentang jalan ceritanya. Karena pembaca dan penonton kisah Azzam karangan Kang Abik, pasti udah pada khatam. Yang jelas film ini sama persis dengan bukunya. Ga ada perubahan yang signifikan. Film berdurasi 2 jam 15 menit ini mengalir lancar dengan baik.
Akting para pemainnya sudah lebih natural dan all out dibandingkan pada film pertamanya. Husna adalah sosok wanita yang paling menonjol dalam film ini. Ditambah durasi Deddy Mizwar juga banyak dan seperti biasa berhasil membawakan perannya dengan baik. Dia salah satu garam dalam film ini.
Iklan-iklan yang secara frontal disebutkan dalam film pertamanya sudah tidak ada lagi, meski masih ada beberapa frame yang menonjolkan produk-produk sponsor itu :D
Chemistry Azzam dengan keluarga terutama ibunya menurutku dapat. Feel ketika ibunya meninggal adalah hal yang paling klik dan saya yakin berhasil membuat para penonton terdiam dan sebagian besar menangis. Ini terbukti dengan ibu yang duduk di samping kananku. 5 atau 10 menit sebelumnya tertawa dan sempat melontarkan celetukan2 lucu dan naif, tapi kemudian membisu dan sesekali tangannya bergerak meyeka pipi dan hidungnya. I knew she cried!
Yang menjadi ganjalan dalam film ini, kenapa ada Dude Herlino dan Asmirandah ya? Maksa banget sih Sinemart menampilkan dua pemain sinetron andalan mereka.
Buat kalian yang kecewa dengan KCB 1, ga ada salahnya tetap menonton seri 2 nya ini. Lebih baik kok. Meski tidak ada lagi Mesir yang eksotik itu, tapi nuansa Jawa Tengahnya sangat kental dan lebih indah! Dan paling utama, banyak hikmah yang bisa kita dapat dari cerita ini, seperti buku aslinya.
Oke?!?!
Akting para pemainnya sudah lebih natural dan all out dibandingkan pada film pertamanya. Husna adalah sosok wanita yang paling menonjol dalam film ini. Ditambah durasi Deddy Mizwar juga banyak dan seperti biasa berhasil membawakan perannya dengan baik. Dia salah satu garam dalam film ini.
Iklan-iklan yang secara frontal disebutkan dalam film pertamanya sudah tidak ada lagi, meski masih ada beberapa frame yang menonjolkan produk-produk sponsor itu :D
Chemistry Azzam dengan keluarga terutama ibunya menurutku dapat. Feel ketika ibunya meninggal adalah hal yang paling klik dan saya yakin berhasil membuat para penonton terdiam dan sebagian besar menangis. Ini terbukti dengan ibu yang duduk di samping kananku. 5 atau 10 menit sebelumnya tertawa dan sempat melontarkan celetukan2 lucu dan naif, tapi kemudian membisu dan sesekali tangannya bergerak meyeka pipi dan hidungnya. I knew she cried!
Yang menjadi ganjalan dalam film ini, kenapa ada Dude Herlino dan Asmirandah ya? Maksa banget sih Sinemart menampilkan dua pemain sinetron andalan mereka.
Buat kalian yang kecewa dengan KCB 1, ga ada salahnya tetap menonton seri 2 nya ini. Lebih baik kok. Meski tidak ada lagi Mesir yang eksotik itu, tapi nuansa Jawa Tengahnya sangat kental dan lebih indah! Dan paling utama, banyak hikmah yang bisa kita dapat dari cerita ini, seperti buku aslinya.
Oke?!?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar