Score : 3.5/5
Film ini sangat ditunggu oleh banyak pecinta film di Indonesia. Mungkin karena pemberitaannya yang memang santer di mana-mana. Pertama kali tayang di festival film berskala Internasional, Cannes pada kuartal ke empat 2011, dan ternyata sambutan para kritikus film luar biasa positif. Saya termasuk orang yang menunggu itu.
Rama (Iko Uwais) adalah anggota pasukan khusus yang baru dan langsung diikutkan dalam sebuah aksi penyerbuan dan penyergapan seorang gembong mafia, Tama (Ray Sahetapi) yang sangat sulit ditaklukkan selama ini. Proses penyergapan berjalan lancar dan mulus hingga kemudian terjadi kesalahan fatal yang menyebabkan mereka terjebak dalam apartemen yang menjadi kerajaan Tama dan rekan-rekannya.
Ceritanya segitu aja, nanti jadi spoiler!
***
Dari sisi action, no doubt at all, saya kasih standing applause! Semua action yang ada sangat mendebarkan dan breath taking, indeed! Bahkan beberapa koreografinya terasa sangat original dan belum pernah saya liat di film action lainnya. Hats off lagi buat Iko dan Yayan yang sukses menampilkan keindahan pencak silat!
Dan beruntung juga film ini tidak terkena banyak gunting sensor, karena adegannya bener-bener sadis dan brutal. Tempo film ini cepat seperti sebuah video game yang bergenre action. Main serobot dan serang, tanpa banyak jeda. Berulang kali saya harus menarik nafas panjang setelah satu sesi pertarungan selesai. Pfewww....
Hanya saja kesempurnaan dari sisi action dan effect yang ada tidak dibarengi dari sisi lain. Misalnya saja cerita yang ada, tidak terlalu kuat terbangun. Sebenarnya ceritanya ada dan cukup jelas, hanya saja tidak tersajikan dengan baik. Usaha "kejutan" yang dilakukan juga terasa lemah dan numpang lewat saja. Penggambaran Rama sebagai manusia yang baik dan taat beragama juga terasa hambar dan tidak ada makna di awal-awal cerita.
Iko Uwais memang sukses memperlihatkan tarian silat yang indah dan mematikan, tapi tidak dengan actingnya. Masih terasa kaku dan datar. Justru penampilan atlit judo, Joe Taslim yang memerankan sosok Jaka, kapten Rama, lebih ekspresif.
Sosok Mad Dog yang diperankan oleh Yayan Ruhian menurutku harusnya masih bisa lebih bagus, lebih menjengkelkan dan arrogant! Tapi untuk ukuran pemain pemula seperti Yayan, itu sudah lebih dari cukup. Salut juga buat Donny Alamsyah yang terlihat oke memainkan scene scene perkelahian yang krusial padahal dia bukan atlit beladiri sebagaimana teman satu framenya, Iko dan Yayan. Salut buat Ray Sahetapy! Ga usah banyak komentar buat dia, He's great!!!
Oia, dialog-dialognya terasa kaku dan beberapa bahkan tidak terdengar jelas. Terasa dialog inggris yang di Indonesiakan. Mungkin ini juga yang menyebabkan ceritanya ga ngalir dan susah di mengerti penonton. Scoring musicnya juga ga mendukung. Terlalu biasa. Harusnya bisa membuat kita lebih tegang. Sayang banget :(
Genre : Action
Score :
Buat kalian yang mencari film action, terutama film action lokal yang sudah lama hilang di Indonesia, film ini sangat cocok ditonton. Tapi buat kalian yang mengutamakan cerita dan hal-hal lainnya, yah mungkin film ini agak sedikit di bawah ekspektasi.
Info terakhir, film ini sudah menarik penonton 1juta lebih di Indonesia hanya dalam waktu kurang dari 2 minggu, dan bahkan di Amerika sudah menembus peringkat 19 box office mojo!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar