Genre : Action Fantasy
Score : 3/5
Kisah Parseus berlanjut. Sang Demigod, putra dewa Zeus ini mencoba melupakan kodratnya sebagai manusia keturunan Dewa. Dia membesarkan putranya, Helius, sebagai seorang nelayan biasa. Hingga kemudian, ayahnya Zeus, datang meminta pertolongan. Parseus enggan meninggalkan kehidupan yang dianggapnya ideal.
Akan tetap penolakan itu berbuntut malapetaka. Dunia para dewa digoncang prahara. Kebangkitan Kronos membuat kehidupan manusia kembai terancam punah. Sisi heroik Parseus kembali tergelitik untuk datang sebagai penyelemat.
***
Setelah film sebelumnya, Clash of the Titans, dianggap gagal di pasaran, film ini mencoba memperbaiki kekurangan film sebelumnya. Cerita yang dihadirkan mulai digali dan hasilnya memang lebih baik dari COTT. Meski menurutku ceritanya masih kurang greget sehingga tidak memorable.
Action dan effect yang ditampilkan juga lebih menarik. Penampakan mahluk-mahluk aneh dan kasar itu cukup membuat kita lupa bernafas. Saya suka effect raksasa ketika mereka mencoba mencari Hephaestus, sang pembuat senjata kuno yang bisa menghancurkan kronos. Gambaran saya tentang raksasa ketika membaca cerita-cerita seperti ini, sama dengan yang ada di film ini.
Sam worthington itu menurutku memang punya tampang jadul (in positif way), hanya saja tampilan dengan rambut kriwilnya itu agak menganggu. Menurutku, penampilannya di COTT lebih dapat sebagai sosok jagoan.
Sementara kredit plus buat Ralph Fiennes yang tampil sebagai Hades yang labil. Dan sang Andromeda (Rosamund Pike) cantik pisan euy. Meski tampil kotor-kotoran karena ikut ke medan perang, pesona cantiknya ga pudar.
Sementara musuh terakhirnya di film ini, kronos, sekali lagi tampil mengecewakan. Mungkin karena porsinya ga lama, jadi terasa anti klimaks. Sama seperti Kraken di film sebelumnya. Padahal penampakan Kronosnya sudah oke loh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar