Jumat, 27 Maret 2015

Cinderella (2015)



Genre : Drama
Score : 3/5

Gw pikir hampir semua orang tau dongeng putri abu dan sepatu kaca ini, terlebih generasi dulu yang belum banyak pilihan hiburannya. Saking populernya kisah putri cantik ini, berbagai versi dan bahasa telah pernah dibuat. Bahkan Indonesia pun pernah membuat versi musikalnya dengan Ira Maya Sopha sebagai upik abunya. Tentunya di jaman dia masih muda, hehehe...

Kali ini Disney menawarkan versi originalnya, atau paling tidak beginilah kisah Cinderella yang pertama kali gw baca. Persis 100% ga ada bedanya sama sekali.

Cerita diawali dengan kalimat...

Once upon a time (Hehehe...)

Tersebutlah keluarga kecil yang bahagia. Putri kecil, cantik dan baik hati, Ella, hidup dengan limpahan kasih sayang dari orangtuanya. Hanya saja, kebahagian itu berbatas waktu. Sang ibu pergi meninggalkan mereka dengan memori yang tak terlupakan. Kebahagian itu seakan pergi bersama sang ibu. Hingga kemudian, sang Ayah merencanakan menikah lagi. Tentunya Ella tak egois dan menyetujui rencana itu. Janda muda dengan dua putri yang super annoying pun pindah ke rumah mereka. Bencana datang ketika Ayah Ella meninggal dalam perjalanan berdagang. Ibu tiri dan saudara tirinya berubah menjadi jahat dengan memperlakukan Ella seperti babu. 

Hanya saja, nasib berkata lain. Ella bertemu dengan Kit, Pangeran kerajaan, dan mereka saling jatuh cinta. Meski awalnya mereka tidak mengenal latar belakang satu sama lain. Well... cerita berakhir sebagaimana mestinya dongeng-dongeng yang lain. Happily ever after!

***

Ga banyak ekspektasi yang gw bangun ketika akan menonton film ini. Selain hanya ingin bernostalgia dengan dongeng masa kecil gw, gw juga mungkin kangen dengan film bernuansa drama romantis seperti ini.

Film ini berjalan sebagaimana mestinya. Ga banyak kejutan yang akan lo temuin sepanjang film. Setting film juga ga memorable. Mungkin satu-satunya yang menarik di film ini adalah para pemainnya yang terasa fresh, meski mereka sudah biasa muncul di layar kaca. Iya, Lily James sudah cukup populer lewat serial TV, Downtown Abbey. Pun dengan Richard Madden yang memiliki banyak fans karena penampilannya di Game of Thrones. They were good in this movie!


Penampilan Cate Blanchett malah menurut gw ga stand out sebagai step mother yang jahat. Kurang nendang aja, apalagi bila dibandingkan dengan Anjelica Houston yang juga memerankan karakter yang sama di film Ever After : A Cinderella Story (1998). Yang menarik justru penampilan satu scene Helena Bonham Carter yang tampil menarik sebagai ibu peri.


Overall, tidak jelek tapi tidak bisa juga dibilang grande. Gw kalo disuruh milih, gw akan lebih memberikan score yang lebih baik untuk film Ever After nya Drew Barrymore. Tapi tetap enjoyable kok.


Tidak ada komentar: