Rabu, 11 November 2009

Hobi baca dan Tempat beli bukuku di Jakarta

Hobi ini sudah ada sejak dulu. Kalo dirunut-runut, mungkin hobi saya yang ini ikut memberikan sumbangan terbesar kenapa saya bisa menggunakan kacamata sekarang ini. Pasalnya dulu saya sering banget baca buku sambil tiduran dalam keremangan nyala lampu yang lima watt (lebay).

Sudah pernah saya cerita kalo Novel pertama saya adalah Wiro Sableng. Saya tersihir dengan situasi action dan aji-aji mumpuninya. Kemudian semakin larut dengan kisah Pendekar Rajawali Sakti. Cerita Rangga dan Pandan Wangi berhasil memaksaku untuk menjadi salah satu anggota perpustakaan khusus novel-novel stensilan...


Ketika haus baca masih terasa mendera, dan dua buku di atas sudah tidak mampu menghapus rasa hausku, saya mulai melirik novel-novel genre lainnya. Mira W., N.H. Dhini, Shidney Sheldon, Agatha Christie, Danniele Steele sampai Freddy S dan beberapa pengarang buku yang you never heard before

Hobi itu sebenarnya masih ada, tapi berhubung di Jakarta punya fasilitas akses film yang besar dengan harga sangat miring, makanya hobi baca ini "sedikit" tertindas dengan hobi nonton film.

Belakangan hobi baca mulai kembali saya bangkitkan. Memulai dengan koleksi buku yang sebenarnya sudah lama saya beli tapi belum tersentuh. Bahkan Ada beberapa buku yang saya belum buka plastiknya.

Mulai kembali melirik toko buku terutama di bagian best seller yang pastinya memamerkan daftar buku yang sedang digandrungi reader mania!

Kalo berbicara toko buku, saya punya tempat favorit sendiri. Tergantung genre buku yang akan saya beli.

Kalo mau beli buku-buku novel dan cerita baru, saya lebih cenderung beli di TM Bookstore.



-TM Bookstore di Detos
-

Kenapa? Karena harga di sana lebih murah. Yakin? Sejauh ini saya beli buku seperti itu. Lebih miring 10% - 15% Hal ini juga saya peroleh dari pembelian buku secara online entah di inibuku.com atau kutukutubuku.com, bahkan bisa dapat sampai 20% diantarin pula.
Oiya, di TM Bookstores kalo beli buku bacaan diatas harga 25 ribu bisa bungkus plastik gratis!!! Jadi bukunya bisa lebih rapi dan covernya awet. Selain itu TM Bookstores ada di Depok town Square, jadi ga perlu jauh-jauh. Dekat rumah juga ada!



-free cover buku-

Beli buku-buku agama, psikologi dan sejenisnya saya lebih senang di kompleks toko buku di daerah senen. Bukan Penjual buku Kwitang ya! Ini adanya di belakang Bioskop senen, tempat para distributor film memamerkan jadwal tayang perdana filmnya.



-Lokasi Kompleks toko Buku di senen-


Nah di tempat ini saya pernah beli seri tafsir Al-Quran jauh dibawah harga toko buku Wali songo - Gunung Agung. Di Toko buku yang besar dan lengkap ini, harganya 360ribu tapi begitu saya dapat di kompleks senen itu dengan harga 240rb rupiah.

Terutama buat bapak ibu yang ingin mencarikan anaknya buku paket pelajaran, sangat dianjurkan membeli buku di sana. Lengkap dan Murah (up to 40%)... hehehe kek sales marketing jadinya . Tidak heran kalo Tahun ajaran baru, daerah toko buku ini sangat Rame!

Tapi kalo cari buku literatur asing (biasanya versi kopian) bisa cari di daerah Grogol. Berhubung kartu nama toko buku langganan hilang jadi saya ga bisa gambarin posisinya dengan jelas. Yang pasti, dekat kampus trisakti.

Kalo buku-buku bekas dan tua saya suka di kompleks UI dan IPB. Ada beberapa yang pernah menawarkan tempat lain, mungkin karena kejauhan dari rumah, jadi saya masih setia dengan tempat-tempat di atas.

Kwitang?
Oke saya ga merekomendasikan tempat ini, meski terhitung buku TOEFL dan GMAT saya beli di sana Maksudnya... ini menjadi pilihan terakhir saya.


-Lokasi Lapak Buku, Kwitang-

Pertama, kualitas bukunya ga bagus. Yang kedua, harus tau patokan harga. Karena beberapa penjual dengan sadis memasang harga awal sama dengan harga toko buku.
Ketiga pastikan kalo anda memang mau beli tidak sekedar nawar. Karena beberapa penjual akan mencecar anda bahkan bisa cenderung kasar.
Judulnya bisa ga nyaman deh pokoknya.

Well... dimanapun kalian memperoleh buku, entah beli atau pinjam. Entah baru atau bekas, ayo terus membaca! Mari galakkan semangat membaca!
Bukankah membaca buku adalah cara untuk menembus dunia? Dan bukankah buku itu jendela dunia?


MARI MEMBACA!

Tidak ada komentar: