Sabtu, 15 Januari 2011

Buried - Film 1 pemain

Genre : Suspense
Score : 3 of 5 stars

Apa yang kamu lakukan ketika bangun dari tidur kamu sudah berada dalam sebuah peti dengan kondisi terikat, mulut dibekap dan parahnya peti itu terkubur dalam tanah? Panik? Stress? Desperate? Inilah yang dialami Paul Conroy (Ryan Reynolds) dalam film terbarunya yang berjudul Buried.

Paul Conroy tersadar dari pingsannya dan menemukan dirinya dalam kotak yang terkubur dengan kedalaman 6 kaki! Tidak ada yang bisa menolongnya meskipun dia berteriak sekencang mungkin. Nobody! Dia tidak mengerti kenapa dia bisa berada dalam peti dengan kondisi tidak sadarkan diri dalam kondisi terikat. Dia hanya ingat kalau truck yang dia bawa diserang oleh sekumpulan orang di padang pasir Irak, dan beberapa temannya habis dibunuh.

Untungnya para penyerang itu masih berbaik hati menyertakan beberapa peralatan-peralatan yang bisa membantu Paul survive di dalam peti. Handphone, Senter dan Lighter. Dengan alat ini, Paul berusaha bertahan, mencari bantuan untuk keluar dari peti itu.

Film ini simple. Bayangkan hanya ada 1 pemain dan beberapa suara yang terdengar lewat telephone. Pemain lain hanya muncul sekilas itupun hanya lewat layar hape. Lokasinya juga hanyalah sebuah peti yang berukuran 2x1 meter.

Tapi ceritanya tidaklah sesimple pemain dan lokasi tadi. Tentu tidak mudah mempertahankan penonton untuk tetap stay di tempat dan terus mengikuti perjuangan Paul dari awal sampai akhir. Karena potensi untuk boring sangatlah besar. Dinamika film dan intrik yang ada harus bisa terjaga dengan baik agar penonton bisa tetap terjaga dan bisa ikut “terlibat”.



Menurutku film ini cukup berhasil. Timing kapan Paul slow terus tiba-tiba emosi, panic dan desperate termasuk oke. Alurnya juga rapi. Mulai dari pengenalan situasi hingga ke permasalahan tersusun jelas. Penambahan intrik di beberapa part cukup cerdas. Misalnya, tiba-tiba ada ular yang masuk dalam peti. Atau kemudian ketika Paul harus mau memotong jari tangannya atas permintaan para penjahat yang menguburnya dalam peti. Dan hebatnya, Ryan Reynolds tiba-tiba bisa bermain bagus dengan emosional yang benar-benar hidup. Sehingga kita bisa merasakan dan membayangkan bagaimana seandainya kalo kita yang berada dalam posisi itu. Good Job!

Tapi ada beberapa hal yang membuat film ini jadi tidak masuk akal. Maaf, kalo saja film ini bergenre sci-fi, mungkin hal ini tidak akan saya perhatikan. Ini beberapa catatan saya :

1. Yang paling simple adalah soal signal operator seluler. Terkubur dengan kedalaman 6 kaki tidak membuat saya yakin bahwa secanggih apapun hape yang kita pegang akan bisa mendapat sinyal dengan sempurna. Oke beberapa kali Paul digambarkan kesulitan menemukan sinyal tapi kemudian di beberapa adegan lainnya dia bisa dengan gampangnya menerima MMS, gambar, bahkan mendownload video. Hal yang sangat mustahil karena komunikasi data tidaklah segampang komunikasi voice. Lebar bandwidth yang ada harus benar-benar bagus dan stabil untuk melakukan upload dan download data. Kalo voicenya saja hancur, bagaimana datanya? Bahkan di Indonesia dengan kekuatan sinyal yang full disertai dengan logo 3G atau 3.5G saja untuk mengirimkan sebuah file berukuran ratusan kilobyte butuh waktu yang sangat lama. Syukur-syukur tidak terputus atau gagal!



2. Oksigen dalam peti yang terkubur dalam tanah itu memang ada tapi saya yakin tidak sebanyak di dalam film ini. CMIIW, bisa jadi dengan kondisi dalam peti dan terkubur kedalaman 6 kaki, Pasokan oksigen hanya mampu bertahan 1 jam saja. Satu lagi, menyalakan api dalam ruangan yang tertutup seperti itu mempercepat habisnya oksigen karena pembakaran mengubah oksigen (O2)menjadi Karbondioksida (CO2). Apalagi ada kejadian kebakaran dalam peti. Sekali lagi CMIIW.

3. Gadget yang ada dalam film ini canggih. Tapi kenapa tidak dimanfaatkan oleh Paul? Misalnya saja Google maps atau lokasi detector lainnya yang dengan mudah kita peroleh di internet. Atau minimal dia bisa panggil teman-temannya di dunia maya lewat Twitter atau facebook mungkin? Hehehe… Kan di twitter ada feature myloc yang bisa menunjukkan keberadaan atau posisi Paul terkubur. Alasan panik? Di beberapa adegan, Paul sempat kok mengucapkan GPS atau bahkan beberapa kali mengutak atik hapenya.

4. Pemerintah Amerika yang dihubungi kok tiba-tiba jadi bego? Kenapa mereka tidak berinisiatif melakukan pendeteksian lokasi. Bukankah di beberapa film terlihat bagaimana mereka dengan lincah dan cepatnya menemuka lokasi penelpon yang masuk ke saluran mereka.

Tapi sudahlah… ini kan hanya film saja. Nikmati saja apa yang bisa kita nikmati. Tokh film ini juga bisa memberikan hiburan yang beda dari biasanya. Saya suka ceritanya, saya suka intriknya dan saya suka endingnya! Overall, saya masih merekomendasikan film ini untuk ditonton!

2 komentar:

MrDomDom mengatakan...

komentar seperti ini yg saya inginkan. rinci dengan kekurangannya tapi jujur jika memang pantas/harus ditonton. thanks banget blognya.

Kacamata mengatakan...

Thanks for coming and give ur comment! I do really appreciate it!
Feel free to come my movieblog