Score : 3 of 5 stars
Ryan Bingham punya profesi yang unik. Dia bekerja jadi tukang pecat. Jobdesnya hanya datang dan memberikan gambaran pilihan setelah dipecat nanti. Tanpa ekspresi dan belas kasihan Ryan pun mengeluarkan kata-kata pemecatan dengan mudah. Hidupnya penuh rutinitas yang sama. Terbang dari satu negara bagian ke negara bagian yang lain untuk menjalankan tugasnya.
Hingga kemudian datanglah Natalie Keener, sang pendobrak menawarkan perubahan dengan alasan efisiensi. Memecat tidak perlu mendatangi langsung sang "korban". Di masa penuh dengan teknologi canggih, tinggal masing-masing duduk depan komputer, terkoneksi satu sama lain dan proses pemecatan berlangsung! Tidak ada lagi biaya perjalanan yang keluar.
Ryan melihat sistem ini memang bagus tapi jobdes ini tidak sekedar memecat. Ada hal lain yang harus disampaikan secara langsung. Oleh karena itu, dia pun mengajak Natalie untuk merasakan langsung bagaimana perasaan sebenarnya menjadi seorang tukang pecat. Yup, tukang pecat tidak bedanya dengan tukang jagal. Kamu tidak hanya membunuh satu orang saja, tapi satu keluarga juga bisa ikut binasa.
Ryan juga punya masalah dengan kehidupan pribadinya. Dia tidak percaya dengan cinta. Makanya dia lebih memilih tidak menikah dan bekerja sebagai tukang pecat. Hidup di atas udara lebih lama dibandingkan di atas darat. Rumahnya lebih sering ditinggalkan kosong. 80% hidupnya hanya bepergian dari tempat ke tempat!
Sesekali dia menjadi pembicara bagaimana menjalani hidup tanpa beban. Ada beberapa poin backpacking yang gw suka dalam film ini. Bagaimana belajar hidup tanpa terbebani dengan hal-hal rutinitas.
Ini film lama, dan menjadi salah satu jagoan di Golden Globe Award dan Academy Award tahun 2010, meski kemudian gagal dalam perebutan trophy. Tapi filmnya punya esensi yang menarik.
Ryan Bingham punya profesi yang unik. Dia bekerja jadi tukang pecat. Jobdesnya hanya datang dan memberikan gambaran pilihan setelah dipecat nanti. Tanpa ekspresi dan belas kasihan Ryan pun mengeluarkan kata-kata pemecatan dengan mudah. Hidupnya penuh rutinitas yang sama. Terbang dari satu negara bagian ke negara bagian yang lain untuk menjalankan tugasnya.
Hingga kemudian datanglah Natalie Keener, sang pendobrak menawarkan perubahan dengan alasan efisiensi. Memecat tidak perlu mendatangi langsung sang "korban". Di masa penuh dengan teknologi canggih, tinggal masing-masing duduk depan komputer, terkoneksi satu sama lain dan proses pemecatan berlangsung! Tidak ada lagi biaya perjalanan yang keluar.
Ryan melihat sistem ini memang bagus tapi jobdes ini tidak sekedar memecat. Ada hal lain yang harus disampaikan secara langsung. Oleh karena itu, dia pun mengajak Natalie untuk merasakan langsung bagaimana perasaan sebenarnya menjadi seorang tukang pecat. Yup, tukang pecat tidak bedanya dengan tukang jagal. Kamu tidak hanya membunuh satu orang saja, tapi satu keluarga juga bisa ikut binasa.
Ryan juga punya masalah dengan kehidupan pribadinya. Dia tidak percaya dengan cinta. Makanya dia lebih memilih tidak menikah dan bekerja sebagai tukang pecat. Hidup di atas udara lebih lama dibandingkan di atas darat. Rumahnya lebih sering ditinggalkan kosong. 80% hidupnya hanya bepergian dari tempat ke tempat!
Sesekali dia menjadi pembicara bagaimana menjalani hidup tanpa beban. Ada beberapa poin backpacking yang gw suka dalam film ini. Bagaimana belajar hidup tanpa terbebani dengan hal-hal rutinitas.
Ini film lama, dan menjadi salah satu jagoan di Golden Globe Award dan Academy Award tahun 2010, meski kemudian gagal dalam perebutan trophy. Tapi filmnya punya esensi yang menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar