Senin, 20 April 2009

Push - Don't push ur self to watch it :P

Category: Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
Berbekal beberapa resensi yang saya baca tentang film ini, saya pun tertarik dan semangat menontonnya. Temanya memang popular, Kekuatan supranatural dan sebangsanya. Heroes dan X-Man adalah contohnya. Saya termasuk salah satu yang suka tema bergenre ini. Mengada-ada tapi menghibur :D

Tapi, ternyata! Tema yang menarik bukan jaminan menghasilkan film yang menarik juga. Ini yang saya rasakan ketika sudah berada di depan layar besar yang menampilkan kisah PUSH dengan durasi lebih dari 2 jam.

Nick (Chris Evan) seorang MOVER second generation, mampu menggerakkan dan mengendalikan benda apapun ke mana saja. Sayangnya kelebihan sebagai mover tidak diasah dan dilatih dengan baik. Kemampuannya itu diwarisi dari ayahnya yang dibunuh karena kekuatan lebih yang dimilikinya itu. Dia bertemu dengan Cassie seorang WATCHER yang mampu melihat masa depan. Cassie melihat dia dan Nick akan menjadi kaya jika mau bekerja sama. Cassie (Dakota Fanning) adalah remaja tanggung yang juga mewarisi kemampuan ibunya. Targetnya adalah Kira, seorang PUSHER, yang menjadi inceran beberapa kelompok karena memiliki “sesuatu” yang dimiliki dalam dirinya. PUSHER berkemampuan untuk mensugesti orang untuk mau melakukan apa saja.

Bertiga mereka mencoba menyelematkan diri dari inceran para Sniffer dan Watcher lainnya yang sama-sama memperebutkan Kira dan tas yang dimiliki Kira. Untuk melindungi Kira, mereka menghubungi seorang SHADOW yang mampu menutup pandangan Watcher dan penciuman Sniffer tersebut.
Menurutku kisahnya terlalu ribet dan terkesan berputar-putar. Jadi, hasilnya terasa lamban, membingungkan dan membosankan. Harusnya tema heroic yang diusung sebenarnya mampu membuat para penonton tertarik dan terpukau.

Penyelesaiannya pun ga spektakuler banget. Jauh dibawah ekspektasi saya. Bahkan kemampuan-kemampuan yang berlebih dimiliki para karakter pemainnya tidak terkesan hebat dan luar biasa.

Overal SANGAT MENGECEWAKAN…

*Bahkan di akhir film secara spontan saya berteriak kesel “What? That’s it?!”

Tidak ada komentar: