Kamis, 24 Mei 2012

A Monster in Paris (2011)

Genre : Animasi
Score : 3/5

Monster ini tercipta secara tidak sengaja akibat kecerobohan Raoul yang memainkan zat-zat kimia dalam laboratorium seorang professor. Raoul yang semula mengantarkan bahan, tertarik dengan apa yang ada dalam laboratorium itu. Meski sudah diperingatkan oleh Emile, sahabat Raoul, dan monyet pintar penjaga lab, tapi Raoul tetap saja bermain dengan cairan hijau dan pink yang ada di meja. Ledakan terjadi dan (((boom))) sebuah ledakan besar terjadi, asap mengepul dan muncullah mahluk besar setinggi 7 kaki di hadapan Emile.

Cerita kemunculan monster ini dengan cepat menjadi buah bibir bahkan dengan bumbu-bumbu yang menyeramkan. Kepala keamanan yang gila perhatian dan popularitas menjadikan momen ini sebagai bahan untuk menambah kepopulerannya menjadi pahlawan penolog masyarakat Paris.
Ketakutan semakin mencekam di masyarakat Paris. Tapi Lucille, artis opera yang terkenal, justru terpana dengan keahlian Monster itu. Mereka bertemu secara tidak sengaja di belakang gedung opera. Awalnya Lucille takut juga, tapi ketika mengetahui Monster ini bisa bernyanyi dengan sangat indah, Lucille justru ingin melindunginya dan memberinya nama, Francoeur. Francoeur malah kemudian menjadi partnernya dalam pentas.



***



Pertama kali liat trailernya di 21, saya langsung suka dengan setting lokasi ceritanya. Makanya pas nemu dipidinya, saya langsung beli. Entah kenapa Paris dan segala tetek bengeknya memang selalu menarik perhatian saya (someday i'll be there).

Berbicara soal cerita filmnya sih, sederhana banget. Ga ada yang berlebihan. Menarik tapi yah begitu aja. Hanya kisa seputaran bagaimana menyelamatkan monster dari kejaran kepala polisi yang narsis itu. Adapun kisah romantisme antara Raoul dan Lucille atau EMile dan Maud hanya sekedar tempelan saja.

Poin plus, musiknya eropa banget. I love it!!!


Tidak ada komentar: