Senin, 15 Februari 2010

3 Idiots – we are all idiots

Genre : Comedy
Score : 4 of 5 stars

Ini adalah film Bollywood kedua yang ada di kolom reviewku setelah Kabhi Kushi Kabhi Gham (ingat Slumdog Millionaire bukan Bollywood ya!). Entah kenapa film ini tiba-tiba menjadi bahan perbincangan di banyak forum termasuk twitter. Terlebih lagi film ini berhasil menembus chart box office di UK di minggu pertamanya rilis. Prestasi serupa yang pernah di raih film bollywood fenomenal, Kuch-kuch Hotta hai dan Kabhi Kushi Kabhi Gham (dan perlu dicatat ketiga film ini menawarkan alur flash back yang sama loh)

Dan tanpa panjang lebar lagi, saya pun menontonnya!

Film dibuka dengan adegan Farhan yang sedang duduk di dalam pesawan yang bersiap-siap untuk take-off. Tiba-tiba mobile phone berdering dan membuatnya mencari akal untuk membatalkan perjalanannya.

Adegan berikutnya, Raju, terbangun dari tidur karena ponselnya berbunyi dan ada Farhan diseberang memberitakan sesuatu yang memaksa Raju segera berlari keluar memenuhi ajakan Farhan, sampai lupa memakai celana.

Adegan pembuka tadi mengantarkan kita bertanya-tanya seberapa penting sosok Rancho dimata kedua sahabatnya tadi.

Farhan dan Raju rela melakukan apa saja secara mendadak demi bertemu kembali sahabat lamanya yang 10 tahun menghilang, Rancho. Dan Chatur adalah pembawa berita munculnya Rancho.

Tapi ternyata harapan bertemu kembali di tower kampus mereka dulu adalah harapan sia-sia, karena Chatur ternyata tidak punya niat untuk itu kecuali memamerkan kesuksesan yang dimilikinya, membuktikan sumpah yang pernah dilontarkan dalam keadaan emosi 10 tahun menjelang kelulusannnya.

Akhirnya mereka pun mulai menyusuri jejak Rancho. Melakukan perjalanan jauh mencari sosok sahabatnya yang sangat berarti. Selama perjalanan itu, napak tilas hiduppun kembali digelar. Cerita masa lalu kembali terputar. Bagaimana pertemuan pertama mereka, bagaimana mereka menjalani hidup di asrama kampus. Bagaimana berjuang dan bergumul dalam dunia teknik dan bagaimana bertahan dari serangan seorang professor sinis dan keras, Mr. Viru, yang lebih dikenal Virus.

Ceritanya cukup sampai di situ, kalo saya cerita sinopsisnya, bakalan butuh 3 halaman karena filmnya sendiri berdurasi hampir 3 jam (seperti film bollywood lainnya). Yang ingin saya cerita di sini adalah kenapa film 3 Idiots ini istimewa di mata saya dan tidak seperti film india lainnya.

Oke... ciri khas Bollywood masih terlihat di sana sini. Adegan pertama kali Rancho muncul, atau ketika cewek utamanya tampil, tipikal bollywood banget. Rambut tertiup angin, gerakan menoleh atau muncul dari balik pintu. See... Bollywood kan? Lagu dan tariannya? Kalo ini cukup surprise karena bisa dibilang jumlah lagu dan tari-tariannya lebih sedikit dari film india biasanya. Kalo saya tidak salah hitung sekitar 4-5 lagu saja. Yang paling menganggu adalah kisah percintaan Rancho dan Anak Mr. Viru, si tokoh antagonis. Tapi it’s bollywood. Mungkin formulanya memang harus begitu, yah... terpaksa “diselipkan” lah kisah ini.

Nah kisah luar biasanya adalah... pertemanan 3 sahabat, Farhan, Raju dan Rancho. Inilah kisah yang berhasil menampar-nampar saya tapi sekaligus mengelus-ngelus hati secara bersamaan. Ketiga orang ini memperlihatkan sisi idiot yang selalu dimiliki manusia. Idiot bagi kita karena mungkin hal itu tidak lumrah dan terlihat naif dan Sangat aneh.

Sindiran demi sindiran bergantian muncul selama film berlanjut. Sindiran yang saya yakin kalau mau Jujur, pernah kita temui bahkan kita alami. Salah satunya, kuliah itu bukan cari nilai, tapi cari ilmu. Degg…. Nampar gw banget! Belum lagi tamparan buat sistem pendidikan yang (sok) ketat tapi tidak pernah mau memperdulikan apa yang sudah diperoleh pelajarnya.

Karakter-karakter yang ada dalam cerita ini, sepertinya sengaja dibentuk untuk mewakili kebodohan-kebodahan yang selalu hidup dalam diri kita, tapi tidak pernah kita akui karena hal itu adalah hal biasa terjadi dan bahkan kita lakukan. Rancho menjadi sosok yang sangat sempurna di mata teman-temannya. Bagi mereka, Rancho adalah pahlawan. Rancho adalah malaikat. Rancho adalah segalanya! Rancho selalu ada di saat orang sedang sedih dan berduka. Tapi juga selalu ikut tertawa ketika suasana sedang bahagia Tapi sesuai peraturan hidup, ga ada yang sempurna kan? Nah, justru dari hasil pencariannya, Farhan dan Raju menemukan sisi lain dari Rancho. Sisi Idiot yang lain dari Rancho.

Aamir Khan cukup bagus memerankan Rancho, sosok mahasiswa ”idiot” yang luar biasa, mengingat umurnya sudah kepala 4. Saya suka poin ceritanya dan cara film ini menyampaikan pesannya kepada penonton. Really i love it! Film ini membuat ku tertawa spontan (sebenarnya banyak potongan adegan yang ingin saya tulis di sini, tapi pastinya akan kepanjangan). Tapi di bagian lain, tiba-tiba tenggorokanku seperti tercekat dan speechless! Buat kalian yang alergi dengan adegan nangis bombay ala india, percayalah, film ini tidak terlalu mengumbar kesedihan. Ada tapi tidak banyak. Pas...

Mungkin kekurangan film ini di mata orang lain (tidak buat saya), MUNGKIN, karena film ini adalah buatan Bollywood, yang terlanjur dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Jadi mereka sudah mengunder estimate sebelum menonton. Guys... u are totally wrong! Fyi, Rate imdb.com untuk film ini adalah 8,1/10

Nonton deh! Temukan sisi lain dari film 3 Idiots ini!

”Give me some sunshine
Give me some rain
Give me another chance
I wanna grow up once again”


6 komentar:

Dhyn Hanarun mengatakan...

jadi penasaran (banget)!!
tapi di bandung belum ada.
T_T

Kacamata mengatakan...

Di Blitz bandung ga ada ya...?

Just fyi... film ini hanya diputar di jaringan Blitzmegapleks aja bukan di 21.
Jadi ga semua masyarakat Indonesia bisa menikmati film ini di bioskop, mengingat Blitz hanya ada di Jakarta dan bandung (itupun di Bandung, konon udah bubar ya?)

Well... salah satu caranya ya kalo ga nyari DVD (bajak sawah), yah nyari free download di Internet...
Kalo free downloadnya udah banyak loh :D

Lady Arianne Bernadi mengatakan...

Gue mau nonton di PP Blitz ajah ampe engga kebagian tiket utk yg jam 6 dan jam 10. pasti keren bgt neh film!

Kacamata mengatakan...

Oya? masih padat peminat ya?
Kalo kata di Twitter, mereka rata2 emang pengen nonton lagi...
*gw juga pengen*

nanda mengatakan...

tema film biasa sih, jd nostalgia masa2 di kampus. jd bikin kangen sama saat gw gila dulu. tp ya, cm itu. anyway, gw suka lokasi endingnya. danau di atas gunung, romantis.. halah...

Kacamata mengatakan...

Saya suka messages yg ada dalam film ini. Trus the way they delivered the messages nya juga bagus...
Komedinya juga dapat.