Kamis, 03 November 2011

Conan The Barbarian (2011)

Genre : Action
Score : 1.5/5

*tarik nafas*
Akhirnya mereview film lagi, setelah sempat tertunda dengan rutinitas yang lain.

Kita mulai dengan Conan The Barbarian!

Conan lahir dan besar di lingkungan yang keras dan menuntut kekuatan fisik. Bahkan dia lahir di medan perang saat pertempuran sedang berlangsung. Ibunya yang meninggal saat itu juga, tidak membuat Conan lemah, justru di bawah asuhan ayahnya, Conan justru tumbuh dengan sangar dan garang. 

Suatu hari kampungnya diserang oleh Khalar Zym dan pasukannya yang mencari potongan topeng yang dipercaya mempunyai kekuatan magis. Zym berhasil mempecundangi perkampungan Barbarian, dan menyebabkan, Corin, Ayah Conan tewas. Conan yang menyaksikan sendiri bagaimana ayahnya meninggal, bersumpah akan menuntut balas kelak
Beberapa tahun kemudian, Conan sudah tumbuh menjadi pemuda yang tangguh dan siap mencari pembunuh ayahnya. Dalam menuntut balas itu dia bertemu dengan wanita cantik bernama Tamara yang ternyata sedang diincar oleh Zym dan putri ‘dukun’nya, Marique karena darahnya bisa membangkitkan kekuatan magis topeng Acheron. Kisah perjuangan menuntut balas dan percintaan antara Conan dan Tamara pun bergulir.

***
Film yang penuh dengan bacokan dan muncratan darah ini sangat di bawah ekspektasi. Kisah ceritanya yang standard dan tidak menampilkan sesuatu yang baru. Bahkan saya langsung teringat dengan film 10.000 BC yang bergenre sama. Alur dan setting cerita nyaris sama.

Adegan aksinya memang cukup breath taking bahkan cenderung membuat ngilu. Saya tidak membayangkan kalo saya nonton film ini di DVD (bajakan tentunya) yang versi unrated pasti lebih sadis lagi.



Para pemainnya juga kurang greget. Okay, secara fisik mereka sudah cukup masuk. Jason Momoa yang memerankan Conan menurutku sudah pas. TInggi, besar dan sangar. Tapi ga ada ekspresi jadinya hambar. Begitu pula sosok antagonis Zym yang diperankan Stephen Lang. Marique, putri Zym sebenarnya bisa menjadi sosok antagonis yang cukup menjengkelkan tapi menurutku gagal juga. Bahkan sosok penyihir di film Beastly lebih ‘catchy’ hahaha



Overall sangat tidak memuaskan. Untungnya secara visual cukup menarik dan adegan actionnya sedikit menghibur dengan pertempuran-pertempuran yang penuh tebasan dan bacokan itu. Sayangnya saya tidak pernah menonton versi film jadulnya yang diperankan Arnold. Jadi saya sama sekali tidak bisa membuat perbandingan antara keduanya.

Warning :
Jangan ajak anak anda yang di bawah umur menonton film ini. Selain penuh adegan kekerasan juga ‘adegan’ dewasanya juga vulgar meski tidak banyak :D





Tidak ada komentar: