Score : 4 of 5 stars
Mr. Brown yang baru sgusir Nanny dengan ketakutan yang aja ditinggalkan isterinya kewalahan mengurus 7 anaknya yang pintar tapi bengal. 17 Pengasuh (nanny) yang disewa semua kabur kurang dari 1 hari karena tidak sanggup mengawasi ke 7 anak tersebut. Simon anak tertua selalu saja punya rencana untuk mengusir Nanny dengan ketakutan yang memuncak.
Nanny yang ke 17 saja lari terbirit-birit karena menyangka anak-anak itu telah memangsa adiknya yang paling kecil, Aggy. Evangeline, maid rumah Mr. Brown juga tidak bisa membantu banyak. Hanya bisa melihat dari jauh kenakalan mereka. Begitu juga sang koki rumah.
Hingga kemudian Nanny Mc Phee datang secara misterius. Mukanya yang menyeramkan membuat Mr. Brown awalnya ragu. Tapi kemudian menerima karena tidak punya pilihan lain. Anak-anak itulah yang justru berulah membuat keonaran memaksa Mc Phee pergi. Tapi dengan sekali ketukan tongkat, dia mampu menundukkan mereka.
"When you need me, but do not want me, then I will stay. When you want me, but do not need me, then I have to go. "
Sementara Nanny berusaha menaklukan anak asuhnya, Mr Brown punya masalah sendiri. Dia diharuskan segera menikah dan mempunyai isteri baru oleh tantenya sang pemberi dana tambahan untuk biaya hidup Mr. Brown dan anak-anaknya. Jika dalam waktu sebulan tidak bisa maka segala bantuan yang ada akan dicabut dan konsekuensi terparah adalah terpisah dengan anak-anaknya. Terpaksa dia memilih Ms. Quickly, yang genit, untuk menjadi isteri barunya, demi keutuhan keluarganya.
Ceritanya sungguh fairy tale banget. Sangat tertebak. Bukan cuma ending tapi kelanjutan scene demi scene. Tapi anehnya saya bisa menikmati film ini. Emosi gw ikut hanyut. Bisa merasakan dan memahami kenakalan anak-anak tapi kadang kesel juga dengan kenakalan mereka.
Ikut gregetan dengan kisah Mr. Brown dan Evangeline, bahkan tertawa dengan kisah Ms. Selma Quickly. Nanny Mc Phee awalnya menakutkan tapi lama-lama justru asik dilihat. Akting Emma Thompson TOP! Tatapan matanya, cengiran mulutnya sungguh membuatku terpesona.
Dialog, Tempo dan plot cerita menurutku bagus. Belum lagi view dan colornya sungguh memikat mata. Film ini juga bagus buat orang tua untuk belajar memahami keutuhan keluarga dan belajar mendengar apa yan diinginkan anak.
Mr. Brown yang baru sgusir Nanny dengan ketakutan yang aja ditinggalkan isterinya kewalahan mengurus 7 anaknya yang pintar tapi bengal. 17 Pengasuh (nanny) yang disewa semua kabur kurang dari 1 hari karena tidak sanggup mengawasi ke 7 anak tersebut. Simon anak tertua selalu saja punya rencana untuk mengusir Nanny dengan ketakutan yang memuncak.
Nanny yang ke 17 saja lari terbirit-birit karena menyangka anak-anak itu telah memangsa adiknya yang paling kecil, Aggy. Evangeline, maid rumah Mr. Brown juga tidak bisa membantu banyak. Hanya bisa melihat dari jauh kenakalan mereka. Begitu juga sang koki rumah.
Hingga kemudian Nanny Mc Phee datang secara misterius. Mukanya yang menyeramkan membuat Mr. Brown awalnya ragu. Tapi kemudian menerima karena tidak punya pilihan lain. Anak-anak itulah yang justru berulah membuat keonaran memaksa Mc Phee pergi. Tapi dengan sekali ketukan tongkat, dia mampu menundukkan mereka.
"When you need me, but do not want me, then I will stay. When you want me, but do not need me, then I have to go. "
Sementara Nanny berusaha menaklukan anak asuhnya, Mr Brown punya masalah sendiri. Dia diharuskan segera menikah dan mempunyai isteri baru oleh tantenya sang pemberi dana tambahan untuk biaya hidup Mr. Brown dan anak-anaknya. Jika dalam waktu sebulan tidak bisa maka segala bantuan yang ada akan dicabut dan konsekuensi terparah adalah terpisah dengan anak-anaknya. Terpaksa dia memilih Ms. Quickly, yang genit, untuk menjadi isteri barunya, demi keutuhan keluarganya.
Ceritanya sungguh fairy tale banget. Sangat tertebak. Bukan cuma ending tapi kelanjutan scene demi scene. Tapi anehnya saya bisa menikmati film ini. Emosi gw ikut hanyut. Bisa merasakan dan memahami kenakalan anak-anak tapi kadang kesel juga dengan kenakalan mereka.
Ikut gregetan dengan kisah Mr. Brown dan Evangeline, bahkan tertawa dengan kisah Ms. Selma Quickly. Nanny Mc Phee awalnya menakutkan tapi lama-lama justru asik dilihat. Akting Emma Thompson TOP! Tatapan matanya, cengiran mulutnya sungguh membuatku terpesona.
Dialog, Tempo dan plot cerita menurutku bagus. Belum lagi view dan colornya sungguh memikat mata. Film ini juga bagus buat orang tua untuk belajar memahami keutuhan keluarga dan belajar mendengar apa yan diinginkan anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar