Genre: Action & Adventure
Seharusnya film ini wajib tonton buat tentara-tentara Yahudi – Israel. Biar mereka bisa mengingat sejarah para pendahulunya. Biar mereka bisa menyadari betapa menjadi pihak terjajah sangat tidak menyenangkan! Merasa ketakutan dan terancam dalam hidupnya. Merasa kata “survive” adalah hal yang sangat mahal harganya. Biar mereka tahu bahwa hidup merdeka itu adalah berkah yang tak ternilai harganya. Dan biar mereka berhenti melakukan hal-hal yang biadab terhadap warga Palestina.
1941, Jerman memburu para Yahudi belarussia untuk dimusnahkan. Satu persatu wilayah dihancurkan. Tak peduli anak kecil, wanita, tua dan muda. Tersisa Aaron, Soil dan Zus. Mereka melarikan diri kedalam hutan. Tuvia (Daniel Craig) pun bergabung. Bersama mereka berusaha bertahan hidup di tengah belantara hutan. Ternyata banyak yahudi lainnya yang berusaha menyelematkan diri di hutan itu. Satu persatu mereka bergabung, hingga mereka mampu membentuk sebuah komunitas besar di dalam hutan.
Komunitas itu pun belajar untuk mempertahankan diri demi tujuan survive. Tapi Zus tidak setuju untuk diam menunggu. Dia lebih berhasrat menyerang Jerman. Perbedaan pendapat yang membuat komunitas itu terpecah. Tuvia memimpin rakyatnya yang masih ingin tinggal di Hutan itu, sementara Zus, bersama pasukannya bergabung dengan tentara Russia berperang melawan Jerman.
99% film ini bersetting di hutan, tempat para Yahudi bergerilya dan berusaha menyelematkan diri. Kisahnya sangat manusiawi. Pertikaian antara kelompok ataupun perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah terjadi bila kita berada di alam terbuka. Kondisi dimana segala sesuatunya menjadi sangat sensitive.
Adegan perang jarak dekat dan terbuka sering terjadi. Dan ada closing words yang di akhir film seperti ini :
Mereka bertahan hidup 2 tahun kemudian. Mereka membentuk komunitas besar di dalam hutan. Dan hingga akhir perang berakhir jumlah mereka sebanyak 1200 orang. Mereka sangat berjasa buat anak cucunya
Yah... dan anak cucu mereka lah yang kini menjadi penjajah. *sighs
Defiance menambah jumlah film yang sukses di Golden Globe (mungkin Oscar) sebagai film bersetting “luar”, film yang lepas dari pattern Hollywood. Slumdog Millionaire, in Bruges, Revolutionary Road, the Reader dan masih banyak lagi film lainnya. Sukses atau hanya sampai di level nominasi. Akankah ini tanda-tanda kehancuran Hollywood. I don’t think so… Tokh pasar berkata lain!
Seharusnya film ini wajib tonton buat tentara-tentara Yahudi – Israel. Biar mereka bisa mengingat sejarah para pendahulunya. Biar mereka bisa menyadari betapa menjadi pihak terjajah sangat tidak menyenangkan! Merasa ketakutan dan terancam dalam hidupnya. Merasa kata “survive” adalah hal yang sangat mahal harganya. Biar mereka tahu bahwa hidup merdeka itu adalah berkah yang tak ternilai harganya. Dan biar mereka berhenti melakukan hal-hal yang biadab terhadap warga Palestina.
1941, Jerman memburu para Yahudi belarussia untuk dimusnahkan. Satu persatu wilayah dihancurkan. Tak peduli anak kecil, wanita, tua dan muda. Tersisa Aaron, Soil dan Zus. Mereka melarikan diri kedalam hutan. Tuvia (Daniel Craig) pun bergabung. Bersama mereka berusaha bertahan hidup di tengah belantara hutan. Ternyata banyak yahudi lainnya yang berusaha menyelematkan diri di hutan itu. Satu persatu mereka bergabung, hingga mereka mampu membentuk sebuah komunitas besar di dalam hutan.
Komunitas itu pun belajar untuk mempertahankan diri demi tujuan survive. Tapi Zus tidak setuju untuk diam menunggu. Dia lebih berhasrat menyerang Jerman. Perbedaan pendapat yang membuat komunitas itu terpecah. Tuvia memimpin rakyatnya yang masih ingin tinggal di Hutan itu, sementara Zus, bersama pasukannya bergabung dengan tentara Russia berperang melawan Jerman.
99% film ini bersetting di hutan, tempat para Yahudi bergerilya dan berusaha menyelematkan diri. Kisahnya sangat manusiawi. Pertikaian antara kelompok ataupun perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah terjadi bila kita berada di alam terbuka. Kondisi dimana segala sesuatunya menjadi sangat sensitive.
Adegan perang jarak dekat dan terbuka sering terjadi. Dan ada closing words yang di akhir film seperti ini :
Mereka bertahan hidup 2 tahun kemudian. Mereka membentuk komunitas besar di dalam hutan. Dan hingga akhir perang berakhir jumlah mereka sebanyak 1200 orang. Mereka sangat berjasa buat anak cucunya
Yah... dan anak cucu mereka lah yang kini menjadi penjajah. *sighs
Defiance menambah jumlah film yang sukses di Golden Globe (mungkin Oscar) sebagai film bersetting “luar”, film yang lepas dari pattern Hollywood. Slumdog Millionaire, in Bruges, Revolutionary Road, the Reader dan masih banyak lagi film lainnya. Sukses atau hanya sampai di level nominasi. Akankah ini tanda-tanda kehancuran Hollywood. I don’t think so… Tokh pasar berkata lain!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar